Narkotik Bernilai Hampir USD 91.000 Ditemukan Tersembunyi di Dalam Buah Pepaya di Singapura

RIAU24.COM -  Dari kaleng hingga menelan belasan kilo kokain, menyelundupkan narkoba dari pihak berwenang adalah bisnis yang berisiko.

Bagi sebagian besar dari kita, yang akrab dengan kisah narkoba, DEA, Pablo Escobar, dan penyelundupan bukanlah rahasia bahwa mereka akan melakukan apa pun hanya untuk memastikan bahwa kargo mereka terhindar dari deteksi dan mencapai tujuan yang dituju.

Tiga warga Malaysia dan lima warga Singapura dihentikan oleh pihak berwenang di beberapa lokasi, termasuk di River Valley Road, Pusat Grosir Pasir Panjang, Clementi dan Bukit Purmei karena menyelundupkan narkoba di dalam pepaya.

Dengan perkiraan barang senilai USD 91.383, pihak berwenang dari Biro Narkotika Pusat Singapura menemukan 375g metamfetamin, 37g heroin, 135kg ketamin dan satu tablet benzodiazepine.

Memperhatikan bahwa metode yang tidak biasa sering menyulitkan pihak berwenang, Direktur Biro Narkotika Pusat Singapura Aaron Tang mengatakan bahwa biro tersebut akan "Bertahan dengan upaya penegakan hukum yang kuat untuk memastikan keadilan ditegakkan dan situasi narkoba tetap bisa dikendalikan."

Biro tersebut juga memperingatkan bahwa Singapura memiliki undang-undang ketat untuk perdagangan narkoba dan badan tersebut melakukan penegakan hukum yang ketat untuk menghentikan aliran narkoba ke negara kepulauan itu.