Tidak Didukung Eropa Untuk Memberi Sanksi Iran, AS Murka
RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo murka pada negara-negara Eropa karena gagal mendukung upaya Washington untuk memulihkan sanksi PBB terhadap Iran. AS berencana mengembalikan seluruh sanksi PBB terhadap Iran dengan menggunakan mekanisme "snapback" yang ada di kesepakatan nuklir 2015.
Akhir pekan lalu, Pompeo menyatakan bahwa sanksi PBB terhadap Iran dipulihkan setelah AS memicu mekanisme snapback selama 30 hari. Menyusul pengumuman tersebut, Namun Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell mengatakan bahwa Washington tidak dapat secara sepihak memulihkan sanksi internasional terhadap Teheran.
“Orang Eropa tidak bergabung dengan kami dalam hal ini. Mereka tahu kami benar. Mereka memberi tahu kami secara pribadi bahwa kami tidak ingin penjualan senjata kembali," kata Pompeo saat melakukann wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Sindonews dari Sputnik pada Senin 21 September 2020.
"Tapi, mereka tidak angkat tangan. Mereka belum melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan. Mereka tidak memiliki pilihan, tidak ada alternatif dari apa yang telah kami lakukan untuk memastikan hal itu tidak terjadi. Saya berharap mereka akan bergabung dengan kami, saya harap mereka berada di tempat yang tepat," sambungnya.
Dalam wawancara tersebut, Pompeo juga mengkritik negara-negara Eropa karena tetap menjadi bagian dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), nama resmi dari kesepakatan nuklir Iran. AS memutuskan keluar dari JCPOA pada tahun 2018 lalu.
"Mereka masih terikat dengan kesepakatan nuklir konyol yang telah ditandatangani lima tahun lalu. Saya berharap mereka akan memahami bahwa jika Anda benar-benar ingin memimpin, jika Anda ingin menjadi bagian dari koalisi global untuk mengurangi risiko di Timur Tengah, maka Anda perlu bergabung dengan kami. Kami membutuhkan sanksi ini untuk membatalkan," tukasnya.