Menu

Tragis, Bayi Berusia Dua Hari Ditusuk 100 Kali Dengan Obeng dan Ditinggalkan di Dekat Sebuah Kuil

Devi 3 Oct 2020, 11:32
Tragis, Bayi Berusia Dua Hari Ditusuk 100 Kali Dengan Obeng dan Ditinggalkan di Dekat Sebuah Kuil
Tragis, Bayi Berusia Dua Hari Ditusuk 100 Kali Dengan Obeng dan Ditinggalkan di Dekat Sebuah Kuil

RIAU24.COM -  Seorang bayi perempuan berusia dua hari ditikam 100 kali dengan obeng dan kemudian dibuang di sebuah kuil di tengah serentetan pembunuhan yang baru lahir. Polisi dipanggil untuk laporan tentang bayi yang dibungkus selimut pada pagi hari terbaring di samping sebuah kuil di Bhopal, India, pada Kamis pagi.

Para penyelidik pertama kali mengira bayi itu telah diserang hewan sebelum otopsi membuktikan bahwa luka-lukanya konsisten dengan obeng. CCTV sekarang digunakan di daerah itu untuk melacak si pembunuh menyusul serangkaian pembunuhan bayi perempuan di India.

Anak itu diyakini lahir di rumah hanya dua hari sebelum pembunuhan yang mengejutkan, dan merupakan satu dari tiga pembunuhan bayi dalam seminggu terakhir. Di India, rasio kelahiran laki-laki-perempuan, rasio anak laki-laki dan perempuan dalam kelompok usia yang lebih muda, digunakan untuk mendukung klaim pembunuhan bayi perempuan sebagai fenomena yang jarang dilaporkan.

Rasio nasional di India diperkirakan 1,11 dibandingkan dengan 1,05 di Inggris dan Amerika Serikat. Rasio alami dikatakan 106, dengan kisaran antara 103 dan 107. Setiap angka yang lebih tinggi dari 107 menunjukkan bahwa pembunuhan bayi atau aborsi telah membuat proporsi laki-laki menjadi miring dalam suatu populasi.

Pada Juli 2019, pejabat di negara bagian India utara menyelidiki apakah aborsi berdasarkan jenis kelamin atau pembunuhan bayi telah dilakukan. Data pemerintah mengungkapkan tidak ada seorang gadis pun yang lahir di 132 desa dalam tiga bulan.

Pemerintah distrik Uttarkashi menandai 132 desa sebagai "zona merah" dan tim yang terdiri dari 25 pejabat telah dibentuk untuk menyelidiki masalah tersebut. Aktivis dan akademisi, Nivedita Menon, mengatakan: "Ini sama sekali tidak pernah terdengar bahwa selama tiga bulan, tidak ada anak perempuan yang lahir di begitu banyak desa.

"Pasti ada beberapa proses di mana penentuan jenis kelamin dilakukan secara ilegal dan aborsi dilakukan."