Menu

Kalau Tahu Hal Ini, Penyakit Trump Diprediksi Bisa Makin Parah

Siswandi 5 Oct 2020, 16:19
Rudal sistem pertahanan udara canggih S-400 Triumf milik  Rusia yang kabarnya bakal dilego ke Iran. Foto: int
Rudal sistem pertahanan udara canggih S-400 Triumf milik Rusia yang kabarnya bakal dilego ke Iran. Foto: int

RIAU24.COM -  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sempat dikabarkan memburuk akibat terinfeksi Covid-19. Namun bila mendengar kabar ini, penyakit Trump diprediksi bisa  bakal bertambah parah. 

Kabar itu datang dari Iran, yang tak lain adalah seteru AS. Iran dikabarkan akan segera mendapatkan rudal sistem pertahanan udara canggih S-400 Triumf, dari Rusia. Iran bakal bisa mendapatkan peralatan perang canggih itu, setelah masa sanksi embargo untuk negara itu tuntas pada 18 Oktober 2020 mendatang.

Kabar itu tak ditampik Duta Besar Rusia untuk Iran, Levan Dzhagaryan. Dilansir viva yang merangkum israel national news, Senin 5 Oktober 2020, ia membenarkan bahwa negaranya akan segera memasok sistem pertahanan udara S-400. Senjata canggih itu akan dijual setelah masa sanksi embargo Iran berakhir pada pertengahan Oktober nanti. 

"Kami telah mengatakan sejak hari pertama bahwa tidak akan ada masalah untuk menjual senjata ke Iran mulai 19 Oktober (2020)," terangnya. 

Dzhagaryan juga menegaskan, pihaknya sama sekali tak takut dengan ancaman AS yang terus berusaha menghimpun dukungan untuk memperpanjang masa embargo Iran. 

Menurutnya, Rusia siap mempelajari proposal Iran terkait pembelian senjata dari Rusia.

"Seperti yang Anda ketahui, kami telah memberi Iran S-300. Rusia juga tidak memiliki masalah untuk mengirimkan S-400 ke Iran, dan juga tidak memiliki masalah sebelumnya," ujarnya lagi. 

Bagi AS, kesepakatan Iran dan Rusia ini tentu saja ibarat mimpi buruk yang jadi kenyataan. Tak hanya itu, bila mengetahui hal ini, kondisi Presiden Donald Trump bukan tidak mungkin akan terus memburuk. 

Sebelumnya, Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows mengungkapkan Trump mengalami demam tinggi dan oksigen darahnya menurun drastis.

Seperti diketahui, Trump adalah sosok musuh nomor satu bagi Iran saat ini. Banyak kebijakan AS semasa dipimpin Trump, yang dirasakan merugikan Iran. 

Yang terbaru, Trump sempat membuat Iran merasa geram. Hal itu terkait dengan pernyataannya yang mengatakan AS siap siap melakukan serangan balasan, jika Iran terus mengancam. Pernyataan itu tak lepas dari kabar yang beredar jika Iran memiliki rencana untuk membunuh Duta Besar AS untuk Afrika Selatan, Lana Marks. 

Sementara, Iran menuduh Trump menebar fitnah terkait rencananya untuk memperpanjang sanksi embargo Negeri Mullah. ***