Menu

Remaja Cantik Ini Disiksa dan Diperkosa Sebelum Akhirnya Dibakar Hidup-Hidup Oleh Seorang Residivis

Devi 8 Oct 2020, 08:58
Remaja Cantik Ini Disiksa dan Diperkosa Sebelum Akhirnya Dibakar Hidup-Hidup Oleh Seorang Residivis
Remaja Cantik Ini Disiksa dan Diperkosa Sebelum Akhirnya Dibakar Hidup-Hidup Oleh Seorang Residivis

RIAU24.COM -  Seorang remaja diduga disiksa, diperkosa, dan dibakar hidup-hidup oleh pria yang sama yang sebelumnya dipenjara karena serangan seksual terhadapnya.

Chaima Sadou, 19, dikatakan telah diculik dan dibunuh oleh tersangka, yang dikenal sebagai Rayan, setelah dia dibebaskan dari penjara.

Jenazahnya yang hangus ditemukan di sebuah pom bensin yang ditinggalkan di Thenia, 40 mil dari ibu kota Aljazair, Algiers, pada 2 Oktober.

Pembunuhan itu terjadi setelah dia mencoba membangun kembali hidupnya setelah serangan seks pertama pada tahun 2016, di mana Rayan dipenjara selama tiga tahun.

Ibunya yang putus asa percaya dia melakukan balas dendam karena menghabiskan waktu di balik jeruji besi.

Dia membuat permohonan dengan berapi-api yang menyerukan agar tersangka pembunuh dihukum mati.

Jaksa penuntut umum mengatakan dugaan pembunuhan terjadi sekitar jam 3 sore pada 1 Oktober.

Tersangka menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang setempat untuk "melaporkan bahwa teman saya dibakar di sebuah pompa bensin yang ditinggalkan".

Jaksa penuntut mengatakan: “Investigasi segera dilakukan, dan tubuh korban diperiksa.

Beberapa memar serta luka besar di bagian belakang tengkorak dan di atas paha kirinya ditemukan.

Setelah tampil di hadapan Jaksa Agung, tersangka mengaku. Dia dikatakan telah mengaku telah memikat korban ke tempat kejadian, di mana dia memukul dan memperkosanya sebelum menyiramnya dengan bensin dan membakarnya.

Tersangka didakwa dengan pemerkosaan dan pembunuhan berencana dengan menggunakan penyiksaan.

Seorang hakim memerintahkan agar dia ditahan.

Pembunuhan itu telah memicu kemarahan di seluruh Aljazair dan di Prancis, di mana tagar #JeSuisChaima dengan cepat dibagikan di Twitter.

Bersamaan dengan seruan hukuman mati, ibu korban mengimbau Presiden Aljazair Abdel Majid Tebboune untuk memastikan hukuman tersebut dilaksanakan.

Dia berkata di depan kamera: “Putri saya dibunuh dan dibakar. Saya menyerukan hukuman mati."

Pemerintah Aljazair telah memberlakukan moratorium hukuman mati sejak 1993.

Tidak ada hukuman mati yang dilakukan sejak itu.

Tapi pembunuhan remaja itu kini memicu perdebatan tentang hal itu.