Omzet D'Cireng Berangsur Membaik, Selalu Terapkan Prokes 3M
RIAU24.COM - Kemunculan Covid-19, membuat banyak pelaku usaha khususnya di bidang kuliner kewalahan. Pembeli jadi sepi, apalagi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sempat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu dilakukan tidak terlepas dari tingginya angka pasien positif tertular Covid-19 di Pekanbaru tiap harinya. Tetapi sejak kebijakan new normal dan 3M (Menggunakan Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak), sejumlah pelaku usaha kuliner khususnya UMKM mulai pulih.
zxc1
Dirinya sebagai penjual selalu membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebab Ahmad sadar itu merupakan salah satu kunci agar virus COVID-19 agar terhindar dari penyebarannya. Dan pembeli juga mendapatkan rasa percaya dan aman karena D'Cireng dibuat secara higienis.
zxc2
Ahmad menyebut mematuhi 3M yaitu Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan dengan sabun itu penting bagi setiap penjual. Karena kata dia masih ada saja penjual yang cuek dan mengabaikan protokol kesehatan (Prokes). "3M yang kita terapkan sebenarnya bukan saja melindungi kita tetapi juga pembeli, karena kita tidak pernah tahu. Kalau ternyata kita yang tertular Covid-19, lalu menularkannya kepada pembeli gara-gara tidak menerapakan 3M, kan kasihan. Kita sama saja zolim kepada orang lain," sebutnya.
Ahmad menyebut saat ini penjualan cireng atau jamur crispy miliknya tidak hanya offline tetapi juga online. "Kita juga sudah daftarkan di gofood, terbantu juga penjualan. Jadi kita tidak harus menunggu pembeli yang datang kemari, tetapi terbantu lewat aplikasi online," ujarnya.
Ahmad berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Dan perputaran ekonomi khususnya bagi pelaku usaha kuliner UMKM dapat pulih kembali.