Menu

Kisah-Kisah Menyedihkan Dari Kamp Pengungsi Matamoros di Perbatasan AS dan Meksiko

Devi 12 Nov 2020, 08:57
Kisah-Kisah Menyedihkan Dari Kamp Pengungsi Matamoros di Perbatasan AS dan Meksiko
Kisah-Kisah Menyedihkan Dari Kamp Pengungsi Matamoros di Perbatasan AS dan Meksiko

Yami, 34, dari Honduras: ‘Kamu harus menjadi orang yang sibuk untuk bertahan hidup di sini’

Yami berjuang untuk tetap termotivasi setelah dia kehilangan pekerjaannya pada bulan Oktober. Dia diberitahu itu untuk "istirahat", tapi pekerjaannya berarti segalanya baginya. "Pikiranku kurang sibuk," jelasnya. “Anda membutuhkan pikiran yang sibuk untuk bertahan hidup di sini”.

Yami mengelola salah satu dari empat "toko gratis" di kamp. Perannya adalah mendistribusikan sumbangan kepada pencari suaka dan migran yang tinggal di bagiannya. Setiap hari dia akan mengatur dan mengalokasikan semua jenis persediaan, mulai dari makanan hingga popok, perlengkapan mandi hingga tenda, hasil sumbangan oleh organisasi nirlaba AS, Team Brownsville.

Pada puncaknya, kamp tersebut menampung sebanyak 5.000 orang, meskipun setelah pandemi hanya tersisa sekitar 800 orang. Dengan lebih sedikit orang di kamp, ​​para penghuni tidak lagi membutuhkan empat toko gratis. Toko Yami salah satunya yang tutup.

Halaman: 123Lihat Semua