Menu

Delapan Penjaga Perdamaian Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter di Sinai

Devi 13 Nov 2020, 09:51
Delapan Penjaga Perdamaian Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter di Sinai
Delapan Penjaga Perdamaian Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter di Sinai

RIAU24.COM - Pasukan internasional yang memantau perjanjian perdamaian Israel-Mesir mengatakan bahwa delapan penjaga perdamaian, termasuk enam orang Amerika, tewas ketika salah satu helikopternya jatuh selama misi rutin di Semenanjung Sinai Mesir. Seorang penjaga perdamaian kesembilan terluka parah.

Pasukan dan Pengamat Multinasional mengatakan seorang penjaga perdamaian Prancis dan anggota pasukan Ceko juga tewas dalam kecelakaan pada hari Kamis, yang dikatakan tampaknya merupakan kecelakaan.

Namun nama-nama korban tewas tidak dirilis, menunggu pemberitahuan dari keluarga mereka. Dikatakan penjaga perdamaian yang terluka adalah orang Amerika.

MFO mengatakan helikopter itu jatuh selama misi rutin di dekat Sharm el-Sheikh, kota peristirahatan Mesir yang populer di Laut Merah, dan penyelidikan sedang dilakukan. Itu tidak memberikan lokasi pasti dari kecelakaan itu atau mengatakan apakah helikopter itu jatuh di darat atau jatuh ke laut.

Seorang pejabat Mesir yang berbicara tanpa menyebut nama sesuai peraturan, mengatakan kepada The Associated Press bahwa helikopter itu jatuh di atas perairan Laut Merah di luar batas wilayah Mesir.

Kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok ISIL (ISIS) diketahui aktif di Sinai. Tapi MFO mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan.

"Saat ini, tidak ada informasi yang menunjukkan kecelakaan itu kecuali kecelakaan," katanya.

Pasukan penjaga perdamaian menerbangkan korban yang selamat ke resor Eilat, Israel, dari mana dia kemudian dibawa oleh helikopter Israel ke rumah sakit di utara.

Saluran berita Israel i24 mengutip sumber-sumber Israel, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan: “Pemindahan penumpang yang terluka, yang akan dibawa oleh tentara Israel ke rumah sakit medis Soroka di kota Beersheba, Israel selatan, dibatalkan setelah jelas bahwa sejumlah penumpang telah meninggal karena luka mereka. "

Didirikan setelah perjanjian damai Mesir 1979 dengan Israel, MFO telah menarik pasukan dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Kolombia, Republik Ceko, Fiji, Prancis, Italia, Jepang, Selandia Baru, Norwegia, Inggris, dan Uruguay. Itu berbasis di Roma.

Tanggung jawabnya termasuk memantau jumlah pasukan di sepanjang perbatasan dan memastikan kebebasan navigasi melalui Selat Tiran.