Menu

Meninggal di Usia 130 Tahun, Pria Asal Sabah Ini Jadi Orang Tertua di Dunia Yang Meninggal Karena Covid-19

Devi 30 Nov 2020, 15:59
Meninggal di Usia 130 Tahun, Pria Asal Sabah Ini Jadi Orang Tertua di Dunia Yang Meninggal Karena Covid-19
Meninggal di Usia 130 Tahun, Pria Asal Sabah Ini Jadi Orang Tertua di Dunia Yang Meninggal Karena Covid-19

RIAU24.COM -  Warga negara asing yang tinggal di Sabah, yang dilaporkan berusia 130 tahun, tercatat sebagai orang ke-35.037 di Malaysia yang mengidap Covid-19 dan ke-352 meninggal dunia.

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham mengatakan pria tersebut tidak memiliki dokumen identitas resmi, yang berarti informasi yang diterima mengenai pria tersebut terbatas, termasuk usianya. Dia mengatakan detail latar belakang almarhum diperoleh dari keluarganya dan pihak berwenang setempat.

Namun, jika usianya yang dilaporkan benar, pria itu, Talib Omar, akan menjadi pria tertua yang pernah hidup, berdasarkan catatan global resmi yang tersedia sejauh ini.

Pria berusia 130 tahun dan seorang gadis berusia empat tahun termasuk di antara empat kematian yang dilaporkan di Malaysia pada 28 November karena Covid-19. Kematian pria itu dikonfirmasi di Rumah Sakit Tuaran, menurut The Edge Markets.

Setelah berita itu tersebar, banyak yang mempertanyakan apakah pria itu benar-benar berusia 130 tahun, karena itu akan menjadikannya pria tertua yang hidup jika itu benar.

zxc2

Menurut Rekor Dunia Guinness, orang tertua yang pernah hidup berdasarkan catatan resmi adalah Jeanne Louise Calment dari Arles, Prancis. Ia lahir pada tanggal 21 Februari 1875 dan meninggal pada usia 122 tahun pada tanggal 4 Agustus 1997.

Sementara itu, putra centenarian, Kimri Thalib yang berusia 49 tahun mengaku bahwa ayahnya memang telah berusia 130 tahun berdasarkan dokumen yang dimilikinya, lapor Harian Metro.

Benar, ayah saya berumur 130 tahun berdasarkan dokumen yang dia miliki. Saat itu bapak sudah sehat bahkan sempat mengunjungi saya di Kota Kinabalu Syawal kemarin, ”ujarnya seraya menambahkan bahwa ayahnya tinggal bersama kerabatnya di Taman Telipok Ria.

“Almarhum tidak menunjukkan gejala Covid-19. Pada hari dia meninggal, saya membantunya duduk dan minum susu. Tak lama kemudian, dia meninggal sambil duduk. Kami memberi tahu polisi tentang kematian tersebut dan setelah tes usap, kami menemukan bahwa dia terinfeksi Covid-19. "

Mulai 27 November hingga 10 Desember, Taman Telipok Ria yang dihuni sekitar 18.000 warga ini sedang menjalani Enhanced Movement Control Order (EMCO).