Menu

Jangan Salah, Tidak Semua Vaksin Covid-19 Dibagikan Secara Gratis, Segini Harganya

Siswandi 8 Dec 2020, 16:15
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Foto; int
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Foto; int

RIAU24.COM -  Indonesia telah menerima sekitar 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech, perusahaan asal China. Sebelum mendapat Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksi itu masih harus menjalani pengujian dan pengumpulan data.

Agar bisa mendapatkan izin untuk dikonsumsi masyarakat, vaksin tersebut harus terbukti minimal memiliki efikasi 50 persen. Biasanya, dalam kondisi normal vaksin harus memenuhi efikasi hingga 70 persen.

Terkait hasil uji selama ini, Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, sejauh ini efikasi vaksin Sinovac mencapai sekitar 97 persen. Hal itu sesuai dengan uji klinis fase 3 yang dilakukan FK Unpad, Bandung.

"Dari sisi efikasinya, seperti yang disampaikan oleh tim uji klinis, sebenarnya kemarin dalam waktu sebulan, laporan sementara itu sudah kita dapatkan bahkan dari tim uji klinis itu bisa sampai 97 persen," terangnya, dilansir detik, Selasa 8 Desember 2020.

"Sementara, karena Januari ini kita baru akan kelar semuanya. Itu bisa kita menyampaikan 97 persen, tapi ini belum dokumen final," tambahnya.

Iwan menambahkan hasil uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung diperkirakan akan keluar sekitar minggu pertama Januari. Setelah itu akan dilakukan review oleh BPOM sebelum diberikan izin penggunaan darurat.

Untuk diketahui, ada dua skema pemberian vaksin COVID-19 ke masyarakat yakni melalui program pemerintah dan mandiri. Untuk program mandiri, harga vaksin per dosis diperkirakan sekitar Rp200 ribu.

"Untuk harga ini memang kurang lebih Rp 200 ribu per dosis, ini kan diberikan 2 dosis sehingga kurang lebih Rp 400 ribu per orang," terangnya. ***