Menu

Hadapi China, Taiwan Dilaporkan Tambah 300 Rudal Patriot dari AS

Riko 9 Dec 2020, 14:15
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM Taiwan dilaporkan berencana membeli 300 rudal Patriot tambahan dari Amerika Serikat untuk melawan ancaman China yang semakin besar terhadap wilayahnya.

Apple Daily mengutip sumber keamanan Taiwan mengatakan Komando Angkatan Udara Taiwan berencana membeli tambahan 300 rudal pencegat Patriot Advanced Capability 3 (PAC-3) Missile Segment Enhancement dari AS tahun depan.

Jika pembelian tersebut benar dan disetujui, Taiwan akan memiliki rudal PAC-3 sebanyak 650 buah pada 2027 mendatang.

Ketika ditanya Komite Pertahanan Luar Negeri Parlemen, Kepala Staf Angkatan Udara Taiwan Huang Chih-wei mengatakan dia tak dapat mengungkapkan jumlah pasti rudal yang dibeli negara tersebut.

Namun, ia mengklaim bahwa pengadaan sistem peluru kendali akan tetap masuk dalam anggaran negara yang dialokasikan sebesar US$6 miliar.

Sementara itu, dikutip Taiwan News, Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping mengatakan Taiwan telah meminta sejumlah besar peluru kendali di awal rencana akuisisi rudal patriot tersebut.

Namun, dalam tahap implementasinya, AS menyatakan Taiwan hanya dapat memperoleh rudal patriot dengan jumlah yang lebih sedikit dari permintaan awal karena pertimbangan anggaran.

Chang mengatakan awalnya jumlah tersebut tidak memenuhi persyaratan operasional yang ditetapkan Taiwan.

Ia menuturkan untuk memenuhi kekurangan itu, Angkatan Udara Taiwan menambah jumlah pembelian sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Dalam kesempatan itu, Huang mengatakan bahwa militer Taiwan akan melakukan pembelian senjata tambahan senilai 22,6 miliar dolar Taiwan dari AS tahun depan.

Huang tak merinci alutsista apa yang akan dibeli dari AS. Ia mengatakan informasi tersebut masih rahasia lantaran Kongres AS belum diberitahu soal rencana akuisisi tersebut.

Namun, seorang sumber kepada Channel News Asia berspekulasi bahwa pembelian alutsista tahun depan dapat mencakup tank howitzer 109 self-propelled.

Meski begitu, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) belum memastikan barang-barang tersebut masuk dalam kesepakatan pengadaan senjata dengan AS.

Meski tidak memiliki relasi diplomatik dengan Taiwan karena kebijakan Satu China, Washington dan Taipei memiliki perjanjian kerja sama.

Pakta kerja sama itu meliputi bidang ekonomi hingga pertahanan. Dalam perjanjian itu, AS memiliki tanggung jawab membantu Taiwan melindungi diri dari ancaman agresi China.

 

Sumber: CNNIndonesia