Charta Sebut Efek Jokowi di Kemenangan Bobby dan Gibran
Ini merupakan kali pertama mantu Presiden Joko Widodo itu terjun ke politik praktis.
Selain itu, Ardha menilai persentase tingkat partisipasi masyarakat Kota Medan cukup rendah setiap pelaksanaan Pilkada. Ditambah pandemi virus corona (covid-19) yang terjadi menurutnya semakin menambah berkurangnya partisipasi warga Kota Medan.
"Tingkat partisipasi politik di Medan rendah, sejauh data Charta Politika memang rendah sekali. Kalau saya melihat sekitar di bawah 50 persen hari ini," jelas Ardha.
Sementara itu, Ardha menyebut dinamika politik Solo hampir mirip dengan yang terjadi Kota Medan. Kedua kota ini, lanjut Ardha, tak bisa lepas dengan 'bayang' Presiden Jokowi. Kendati demikian, lanjut Ardha, langkah Gibran untuk maju sebagai orang nomor satu di Solo lebih sulit daripada Bobby.
Gibran, kata Ardha, harus berupaya mengalahkan bayangan dan kinerja ayahnya serta Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Sehingga, kemenangan sementara Gibran berdasarkan quick count, menurutnya juga tak lepas dari harapan publik yang berharap Gibran mampu meniru jejak Jokowi semasa memimpin Kota Solo selama dua tahun dengan tingkat kepuasan publik mencapai 92 persen saat itu.
"Tentunya memang kalau Gibran-Bobby hal serupa tapi tak sama. Sama-sama ada keterkaitan dengan Presiden Jokowi, tapi memang di Solo kebetulan ada Jokowi sendiri sebagai Wali Kota Solo saat itu selama 2 periode," kata Ardha.