Menu

Terlibat Kasus Pengeboman Maskapai Lockerbie yang Menewaskan 270 Orang, Pria Ini Bersiap Jalani Hukuman Mati

Devi 17 Dec 2020, 10:13
Bom pesawat Lockerbie (Duniatempo.co)
Bom pesawat Lockerbie (Duniatempo.co)

RIAU24.COM -  Pria yang dicurigai sebagai pembuat bom pesawat Lockerbie akan menghadapi pertempuran ekstradisi, kata laporan. Jaksa penuntut AS dikatakan mendorong agar dia dibawa ke Amerika untuk diadili. Para pejabat dilaporkan siap untuk membuka segel dakwaan terhadap Agila Mohammad Masud, yang diduga ahli bahan peledak utama diktator Libya Moammar Gaddafi.

Pemerintah AS menuduh dia merakit perangkat yang meledakkan penerbangan 103 Pan Am di atas Lockerbie. Boeing 747 dijatuhkan oleh sebuah bom di atas Skotlandia selatan pada tanggal 21 Desember 1988.

Semua 259 penumpang dan awak tewas, bersama dengan 11 warga Lockerbie.

Langkah tersebut meningkatkan kemungkinan uji coba AS pertama terkait dengan serangan teror tersebut. Masud saat ini dipegang oleh otoritas Libya.

Sumber mengklaim Amerika akan mengupayakan ekstradisinya dalam beberapa hari mendatang. Pada tahun 2001, pengadilan Skotlandia yang duduk di Belanda memutuskan bahwa pemboman dilakukan oleh Abdelbaset al Megrahi, seorang anggota badan intelijen Libya.

Dia dipenjara seumur hidup tetapi dibebaskan atas dasar belas kasihan pada tahun 2009 ketika dia menderita kanker stadium akhir, dan meninggal tiga tahun kemudian di Tripoli. Lima tahun lalu, Kantor Mahkota Skotlandia meminta izin kepada otoritas Libya untuk mewawancarai dua pria yang saat itu tidak disebutkan namanya yang ditahan setelah revolusi yang menggulingkan rezim Gaddafi.

Jaksa penuntut mengatakan ada "dasar hukum yang tepat" untuk memperlakukan orang-orang itu sebagai tersangka.

Orang-orang itu adalah Abdullah Senussi, saudara ipar Gaddafi dan mantan kepala intelijen dan Masud. Senussi dijatuhi hukuman mati pada 2015 oleh pengadilan Libya tetapi masih hidup dan dalam tahanan.

Masud dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh pengadilan yang sama karena pembuatan bom.