Menu

Bocah Berusia 8 Tahun Alami Malpraktek Usai Kulit Genitalnya Dipotong Sepenuhnya di Sebuah Klinik di Perak

Devi 22 Dec 2020, 11:20
Bocah Berusia 8 Tahun Alami Malpraktek Usai Kulit Genitalnya Dipotong Sepenuhnya di Sebuah Klinik di Perak (foto : worldofbuzz)
Bocah Berusia 8 Tahun Alami Malpraktek Usai Kulit Genitalnya Dipotong Sepenuhnya di Sebuah Klinik di Perak (foto : worldofbuzz)

RIAU24.COM -  Sepasang suami istri telah mengajukan laporan polisi terhadap sebuah klinik swasta di Seri Manjung, Perak setelah putra mereka yang berusia delapan tahun mengalami penyunatan yang gagal.

“Saya dan suami menyayangkan apa yang terjadi dan menuntut puskesmas bertanggung jawab,” kata ibu empat anak, Rosnah Musa.

Menurut Harian Metro, Muhammad Adly Hadi Adzrul Effendie dirawat di Rumah Sakit Ipoh pada 18 Desember setelah menderita pembengkakan parah pada alat kelamin. Ibunya mengatakan bahwa dia disunat pada 13 Desember menggunakan metode 'penjepit' di sebuah klinik swasta.

“Setelah disunat di klinik, saya dan suami membawa pulang putra kami,” katanya.

“Di hari pertama dan kedua, kami menemukan perubahan pada alat kelamin Muhammad Adly yang ukurannya lebih pendek dari aslinya dan kepala penisnya terlihat miring ke kiri.”

“Selain itu, putra saya sering mengeluh tentang rasa sakit, merasa takut dan menangis setiap kali ingin buang air kecil. Situasi ini membuat saya dan suami saya khawatir karena ini adalah sesuatu yang tidak normal, tetapi kami awalnya positif. Namun, kami sangat tidak senang saat alat kelamin Muhammad Adly mulai membengkak pada malam ketiga setelah klipnya dilepas pada pagi hari (16 Desember) di klinik swasta. "

Rosnah mengatakan, dokter di puskesmas memberikan obat kepada putranya, tetapi alat kelaminnya hanya membengkak dan mulai berdarah.

“Saat itu saya dan suami baru sadar penisnya sudah menciut jadi tanpa penundaan kami bawa ke Rumah Sakit Seri Manjung (HSM),” ujarnya.

“Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa alat kelaminnya ditarik (penis terkubur) dan kulit alat kelamin telah dipotong dan anak saya harus dibius agar dokter dapat membersihkan gumpalan darah di bangsal bedah keesokan harinya (17 Desember) . ”

Dengan luka yang belum sembuh, Muhammad Adly kemudian dipindahkan ke RS Ipoh untuk operasi penambalan kulit kemaluannya. Rosnah mengatakan bahwa dia dan suaminya diberitahu oleh dokter spesialis bahwa jika anaknya sembuh, dia mungkin masih perlu dioperasi dalam tiga sampai empat tahun ke depan, tergantung kondisinya.

Dia mengatakan bahwa ada kemungkinan penisnya telah cacat permanen dan, tentu saja, mengkhawatirkan masa depannya ketika dia besar nanti. Rosnah menambahkan, dirinya dan suaminya telah mengkonfrontasi dokter tersebut, namun ia hanya diam saja tanpa memberikan alasan atau jawaban yang meyakinkan.

Sedangkan Muhammad Adly sudah sadar, tapi masih trauma dengan kejadian itu, kata Rosnah. Dia menambahkan, dia telah menjalani operasi lagi pada 21 Desember, setelah itu suaminya melapor ke polisi di Polres Sitiawan. "Kami serahkan kepada polisi untuk melakukan penyelidikan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut," katanya, menambahkan bahwa dia mengunggah cerita di akun Facebook-nya bukan untuk memperburuk siapa pun, tetapi untuk mengungkapkan rasa frustrasinya.

“Semoga sharing saya mengajari para orang tua di luar sana untuk berhati-hati, terutama saat musim khitanan ini agar tidak bernasib sama.”