Menu

Bantah Adanya Kabar Rumah Penyiksaan Laskar FPI, Begini Kata Komnas HAM

M. Iqbal 28 Dec 2020, 15:11
Ketua Tim Penyelidikan dan Investigasi peristiwa bentrokan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek antara Polisi dengan Laskar Front Pembela Islam, Choirul Anam
Ketua Tim Penyelidikan dan Investigasi peristiwa bentrokan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek antara Polisi dengan Laskar Front Pembela Islam, Choirul Anam

RIAU24.COM - Terkait dengan adanya rumor soal temuan rumah penyiksaan yang disediakan aparat untuk para anggota laskar FPI, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan hal itu merupakan kabar bohong.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Ketua Tim Penyelidikan dan Investigasi peristiwa bentrokan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek antara Polisi dengan Laskar Front Pembela Islam, Choirul Anam mengatakan pihaknya tak pernah menemukan rumah itu dalam investigasnya.

"Jadi kalau ada rumah tempat kejadian saya pastikan itu tidak benar. Saya pastikan Komnas HAM tidak pernah menemukan rumah tempat penyiksaan," jelas Anam, Senin, 28 Desember 2020.

Dia sendiri mengakui jika munculnya narasi perihal rumah penyiksaan tersebut muncul dua hari lalu. Dia bertubi-tubi mendapat pertanyaan dari berbagai pihak soal informasi temuan rumah penyiksaan dari Komnas HAM.

"Pertanyaan soal rumah penyiksaan itu sejak dua hari lalu secara bertubi-tubi ditanyakan kepada kami dan kami pastikan bahwa statement soal rumah penyiksaan tidak tepat dan tidak pernah kami sampaikan, kalau ada yang menulis berarti salah," kata Anam.

Saat ini, lanjut Anam, Komnas HAM juga masih melalukan investigasi dan penyelidikan terkait kasus tersebut. Bahkan pihaknya juga belum memaparkan kesimpulan hasil investigasi kepada publik.

Hanya saja, beberapa barang bukti yang ditemukan di lapangan dipastikan telah disampaikan kepada publik. Salah satunya temuan tujuh proyektil dan empat selongsong peluru yang saat ini masih harus dilakukan uji balistik terhadap barang-barang tersebut.

Selain proyektil dan selongsong peluru, temuan lain dipaparkan Anam dalam konferensi pers itu. Yakni temuan soal rekaman suara, CCTV, hingga pecahan kaca di lokasi kejadian.

"Sampai saat ini kami masih berproses mendetailkan semua narasi kronologi peristiwa sampai saat ini. sampai tadi malam kita masih memeriksa kembali," tandasnya.