Menu

Ribuan Pengungsi Pindah Pasca Serangan Militan di Nigeria

Devi 5 Jan 2021, 14:59
Foto : AntaraNews
Foto : AntaraNews

RIAU24.COM -  Nigeria telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Prosesi ini terkait dengan pembantaian seratus warga sipil di dua desa di wilayah barat negara itu. Rentetan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan. Pemerintah mengatakan penyelidikan telah diluncurkan untuk menemukan para pelakunya.

Saksi mata mengatakan lebih dari seratus penyerang bersenjata dengan sepeda motor mengepung desa dan mulai menembak tanpa pandang bulu. Peristiwa itu terjadi Sabtu, 2 Januari. Pemerintah mengatakan bala bantuan telah dikirim ke daerah dekat perbatasan Nigeria, Burkina Faso dan Mali yang dikenal sebagai Liptako-Gourma. Titik-titik ini telah menjadi area yang dibanjiri militan yang berafiliasi dengan al Qaeda dan ISIS.

Serangan itu menyoroti keamanan yang rapuh di kawasan Sahel Afrika Barat, khususnya di Nigeria, menjelang pemilihan presiden negara itu pada 21 Februari. Pembunuhan akhir pekan itu termasuk yang terburuk dalam sejarah Nigeria.

Serangan itu memaksa korban selamat dan penduduk dari empat desa tetangga untuk mengungsi. Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya seribu orang bergerak dari daerah itu, berusaha mencapai kota Ouallam yang berjarak sekitar 80 kilometer.

Banyak yang bepergian dengan berjalan kaki, badan PBB menambahkan. Nigeria, Burkina Faso, dan Mali berada di episentrum salah satu pengungsi dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan krisis perlindungan, menampung 851.000 pengungsi dan hampir 2 juta orang mengungsi.