Tambang Emas di China Meledak, 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah
RIAU24.COM - Otoritas China telah mengirim pekerja penyelamat ke tambang emas di timur laut negara itu setelah 22 pekerja terjebak di bawah tanah setelah ledakan, kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Selasa.
Kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu di Kotapraja Xicheng, yang terletak di provinsi Shandong timur.
Dalam sebuah posting media sosial, surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah mengutip otoritas Shandong yang mengatakan bahwa petugas penyelamat sejauh ini tidak dapat menghubungi para penambang yang terjebak.
Menurut Xinhua, ledakan tersebut merusak sistem sinyal komunikasi di bawah tanah, sehingga menghalangi komunikasi.
Xinhua mengatakan bahwa tambang tersebut dimiliki oleh Shandong Wukailong Investment, yang dinamai oleh Zhaojin Mining, penambang emas terbesar keempat di China, sebagai pihak terkait atau "anak perusahaan dari rekanan" dalam laporan tahunan 2019-nya.
Tambang China termasuk yang paling mematikan di dunia. Pada bulan Desember, setidaknya 18 orang juga tewas setelah terperangkap di tambang di kota Chongqing di barat daya China, kecelakaan kedua di kawasan itu hanya dalam waktu dua bulan.
Korban tewas termasuk di antara 24 orang yang terperangkap di bawah tanah oleh gas karbon monoksida yang berlebihan di tambang batubara Diaoshuidong.
Pada bulan September, setidaknya 16 orang tewas setelah karbon monoksida tingkat tinggi menjebak para penambang di tambang batu bara Songzao di Chongqing.