Menu

Setahun Setelah Pandemi, Warga Italia Merenungkan Kesedihan Usai Ditinggal Anggota Keluarga yang Meninggal Karena COVID-19

Devi 2 Feb 2021, 16:02
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Demamnya terus berlanjut, jadi dokter saya menyarankan apa yang harus saya lakukan sementara karena saya tidak dapat segera dites untuk COVID. Kemudian, hanya dalam 12 jam, kondisi saya menjadi tidak terkendali. Dalam semalam, saya tidak bisa lagi berbicara karena saya harus fokus pada pernapasan saya. Saya dibawa kembali ke rumah sakit COVID di Arezzo.

Saya menghabiskan malam pertama di departemen penyakit menular. Setelah CT scan, saya dipaksa memakai helm oksigen. Keesokan harinya, saya masuk ICU, di mana bagian terburuk dari semua ini dimulai.

Dengan helm, saya tidak bisa mendengar apa yang dikatakan dokter. Saya sangat sesak sehingga tidak dapat berbicara. Saya benar-benar terisolasi. Setelah dua hari, ketika pria di sebelah saya meninggal, saya dihancurkan. Saya merasa kesepian dan putus asa, dan keluarga saya tidak dapat sepenuhnya memahami kondisi saya. Saya meninggalkan rumah sakit pada 12 November. Pada awalnya, hal terkecil sekalipun seperti mandi pun sulit karena saya sesak napas.

Saya masih pergi ke rumah sakit setiap pagi untuk rehabilitasi fisik dan pernapasan.

zxc2

Halaman: 345Lihat Semua