Menu

PKS Ajak Masyarakat Ramai-Ramai 'Koleksi' Dinar dan Dirham

Azhar 6 Feb 2021, 11:47
Potret Anggota Komisi XI DPR dari PKS Anis Byarwati. Foto: Istimewa/dpr.go.id
Potret Anggota Komisi XI DPR dari PKS Anis Byarwati. Foto: Istimewa/dpr.go.id

RIAU24.COM -   Setelah polisi menangkap penggagas Pasar Muamalah Depok, Zaim Saidi beberapa waktu lalu gegara penggunaan dinar dan dirham sebagai alat transaksi, anggota Komisi XI DPR dari PKS Anis Byarwati berkebalikan dan menginginkan masyarakat Indonesia untuk memiliki alat tukar yang dianggap paling stabil tersebut.

Tujuannya untuk mendukung pemerintah meningkatkan ekonomi syariah yang menjadi progaram andalan saat ini dikutip dari fraksi.pks.id, Sabtu, 6 Februari 2021.

"Contohnya seperti pengembangan produk jual beli emas di bank syariah, atau contoh lain seperti wakaf produktif menggunakan dinar dan dirham," sebutnya.

Politisi PKS tersebut bukan menjadi orang pertama yang mengajak masyarakat untuk memiliki alat yang dapat membayar zakat, alat investasi, simpanan, dan mahar tersebut.

Untuk diketahui, ajakan menggunakan dinar dan dirham di Indonesia sudah ada sejak 1999.

Kemudian dipopulerkan kembali oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada 2003 dikutip dari islam.nu.or.id dan medcom.id. Disusul oleh menteri negara dan BUMN, Sugiharto yang disampaikannya saat konferensi ke-12 Mata Uang Negara-negara Asia Tenggara pada 2005.

Halaman: Lihat Semua