Menu

Pandemi Malah Jadi Berkah, Tukang Bangunan Ini Banting Stir Jadi Youtuber, Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah, Ini Materinya

Siswandi 13 Mar 2021, 16:31
Tova memperlihatkan materi akun Youtube-nya. Foto: int
Tova memperlihatkan materi akun Youtube-nya. Foto: int

RIAU24.COM -  Bagi kebanyakan masyarakat di Tanah Air, pandemi Covid-19 membuat kehidupan ekonomi mereka jadi tersendat. Namun tampaknya hal itu tak berlaku bagi Mulatif Mustofa, Warga Wonosari, Yogyakarta. 

Bisa jadi, pandemi malah menjadi berkah baginya. Awalnya, Tova, demikian panggilan akrabnya, bekerja sebagai tukang bangunan khususnya pemasangan plafon rumah. 

Awalnya, ia juga ikut merasakan dampak pandemi, karena pekerjananya jadi jauh berkurang. Kondisi itu akhirnya mengiringnya menjadi seorang youtuber. Tak disangka-sangka, profesi baru ini ternyata mampu memberikan penghasilan bagi dirinya. Jumlahnya bahkan mencapai jutaan rupiah. 

Semula, Tova ikut-ikutan membantu membuat video seorang rekannya yang memiliki akun di Youtube. Namun seiring berjalannya waktu, dirinya mencoba untuk membuat video kolaborasi sambil bekerja. 

Namun, karena pekerjaannya sebagai pemasang plafon sepi orderan, dirinya pun mulai aktif membuat video.  

"Awalnya bersama Faris, lalu saya ngedit sendiri dan bikin video sendiri," ungkapnya, memulai cerita, Jumat (12/3/2021). 

Dilansir kompas, dalam akun Youtubenya itu, Tova memproduksi video tentang keseharian orang desa, seperti membuat makanan kampung, wisata lokal, hingga panen. 

Ternyata, video yang diunggah akun Tova Veno banyak ditonton warga Gunungkidul, khususnya yang berada di perantauan. Subscribernya mencapai 13.400 orang. Setiap dua hari ia merilis video dan ditonton rata-rata 10 ribu orang. 

"Lumayan per bulannya bisa UMR Jogja lah," ujarnya lagi. 

Tak berhenti sampai di situ, Tova terus berinovasi. Ia mulai menjual makanan tradisional, yang tentu saja diunggah di akun Youtubenya. Ternyata penontonnya juga ikut membludak. Banyak di antara mereka yang memesan makanan khas Wonosari, seperti sebut saja belalang goreng, krecek hingga gula batu. 

"Paling banyak yang memesan wilayah Jabodetabek, Sumatera dan Bali. Makanan ini mereka pesan karena di tempat mereka tidak ada," kata Tova. 

Tak hanya Tova, hal serupa yakni menjadi Youtuber juga dilakukan Yusuf Aditya Putratama, warga Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari. 
Pengelola wisata di Pantai Nglambor ini, memaksimalkan beberapa channel YouTube nya untuk mendulang rupiah. Saat ini, ia memiliki 5 channel YouTube termasuk milik anaknya yang baru berusia 5 tahun. 

Hampir setiap hari keluarga ini memproduksi video yang dia bagikan melalui channel YouTube miliknya. Dari 5 channel yang dimilikinya sudah mampu mencukupi kehidupan keluarganya di samping iklan terpasang di akun Instagram nya. 

Video channel Adhitya Putratama berisi aktivitas memasak, dilanjutkan makan bersama istri dan anak semata wayangnya. 

Bagaimana pendapatannya? 

"Lumayanlah bisa untuk menghidupi keluarga," akunya. ***