Hubungan Kian Panas Dengan Rusia, Ukraina Siap Bangkitkan Senjata Nuklir Kembali
RIAU24.COM - Hubungan Ukraina dengan Rusia kembali memanas. Buntutnya Ukraina peringatkan Rusia bahwa pihaknya bisa bikin senjata nuklir kalau tidak diizinkan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dilansir dari Okezone, Ukraina mengeluarkan peringatan itu setelah Rusia mengerahkan puluhan ribu prajurit dan tank ke perbatasan dengan Ukraina.
Sebagai informasi Ukraina pernah sebagai negara berkapabilitas nuklir dengan 176 rudal balistik dan 44 pembom strategis apsca runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Tetapi Ukraina setuju menghapus senjata nuklirnya dengan syarat jaminan keamanan dari Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Dengan ketegangan dan potensi pecahnya perang dengan Rusia, tujuh tahun setelah pengambilalihan Krimea, Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andriy Melnik mengatakan Kiev mempertimbangkan pilihan untuk kembali memiliki senjata nuklir.
“Ukraina tidak punya pilihan lain, baik kita menjadi bagian dari aliansi seperti NATO dan melakukan bagian kita untuk membuat Eropa ini lebih kuat, atau kita memiliki satu-satunya pilihan, untuk mempersenjatai diri kita sendiri dan mungkin memikirkan tentang status nuklir lagi,” sebut Melnik dikutip dari The Sun.
“Bagaimana lagi kita bisa menjamin pertahanan kita?”
Dia menambahkan: “Kami harus melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa Putin tidak akan menyerang kami besok atau lusa. “
NATO adalah aliansi kekuatan barat yang didirikan setelah Perang Dunia II untuk memerangi ancaman Uni Soviet.
Melnik menyebut bahwa jika Ukraina menjadi anggota NATO pada 2014, maka aneksasi Krimea tidak akan terjadi. "Kami sedang menangani pergerakan pasukan terbesar di Rusia sejak Perang Dunia Kedua."
Kantor berita milik negara Rusia Sputnik melaporkan bahwa Ukraina kemungkinan besar mempertahankan kemampuan teknis untuk membangun persenjataan nuklir.