Menu

Junta Militer Makin Beringas, 8 Orang Dilaporkan Tewas Dalam Protes Anti-Kudeta di Myanmar

Devi 3 May 2021, 10:13
Foto : CNNIndonesia
Foto : CNNIndonesia
Para jenderal memerintah Myanmar selama hampir 50 tahun sampai mereka memulai proses reformasi tentatif 10 tahun lalu.

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing mengatakan kudeta itu diperlukan karena dugaan kecurangan dalam pemilihan November lalu yang dimenangkan NLD secara telak. Komisi pemilihan mengatakan tidak menemukan bukti kesalahan.

Kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Unjuk rasa untuk mendukung gerakan anti-kudeta diadakan di kota-kota dari Taipei hingga Vancouver dan London di mana politisi Hong Kong yang diasingkan, Nathan Law, memberikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa.

“Kami perlu memobilisasi sistem global kami untuk menghukum para diktator dan menghentikan mereka membunuh rakyat,” katanya. “Kami membutuhkan pemerintah yang melayani rakyat, bukan meneror mereka. Kami membutuhkan pemimpin yang memimpin kami, bukan meminta kami untuk tunduk kepada mereka. "

Di Roma, sementara itu, Paus Fransiskus berdoa selama misa St Peter’s Square pada hari Minggu agar Myanmar dapat "berjalan di jalur pertemuan, rekonsiliasi, dan perdamaian".

Halaman: 34Lihat Semua