Menu

Disangka Punah, Kura-kura Ini Tiba-tiba Muncul lagi di Pulau Fernandina

Amerita 3 Jun 2021, 19:39
google
google

RIAU24.COM - Tahun 2019 lalu, sebuah tim yang terdiri dari empat penjaga hutan di Taman Nasional Galapagos membuat penemuan yang luar biasa. 

Selama ekspedisi di Pulau Fernandina, tim menemukan satu-satunya kura-kura raksasa betina spesies yang dipikir sudah punah.
zxc1 
Ahli genetika telah mengonfirmasi bahwa kura-kura itu adalah kura-kura jenis Fernandina atau nama ilmiahnya helonoidis phantasticus. Spesies ini terakhir terlihat pada tahun 1906.

Pada abad ke-19, populasi kura-kura dihancurkan oleh pemburu paus dan bajak laut. Namun, kura-kura raksasa Fernandina diperkirakan telah punah akibat letusan gunung berapi di pulau tersebut. 

Saat ini, di Kepulauan Galapagos, populasi kura-kura raksasa hanya 10 hingga 15 persen dari jumlah historisnya yang pernah mencapai antara 200.000 hingga 300.000 ekor.
zxc2 
Segera setelah penemuan itu, kura-kura itu dibawa ke Pusat Penangkaran Kura-kura Raksasa Taman Nasional Galapagos di Pulau Santa Cruz, di mana para peneliti bisa mengawasinya dan memberinya makanan. 
Jika Fernanda ditinggalkan di pulau asalnya, mencoba menemukannya lagi di medan vulkanik Fernandina akan sulit dan memakan waktu bagi para peneliti, tulis National Geographic.

Ketika Fernanda ditemukan, penjaga taman yakin bahwa dia termasuk spesies kura-kura raksasa yang hilang. 

Namun, para peneliti mengumpulkan sampel darah dan mengirimkannya ke ahli genetika kura-kura di Universitas Yale untuk dikonfirmasi terlebih dahulu.

Tim ilmuwan di Yale menggunakan sampel darah Fernanda untuk membandingkan gennya dengan sisa-sisa kura-kura Chelonoidis phantasticus jantan yang ditemukan di pulau itu pada tahun 1906.

"Salah satu misteri terbesar di Galapagos adalah Kura-kura Raksasa Pulau Fernandina. Menemukan kembali spesies yang hilang ini mungkin terjadi tepat pada waktunya untuk menyelamatkannya. Kami sekarang sangat perlu menyelesaikan pencarian pulau untuk menemukan kura-kura lain," kata James Gibbs, Wakil Presiden Sains dan Konservasi untuk Konservasi Galapagos dan pakar kura-kura di Universitas Negeri New York, dalam sebuah pernyataan.