Menu

Hasil Studi Menunjukkan Dengan Mencampur Dua Jenis Vaksin Covid-19 Ini Mampu Memberikan Perlindungan yang Baik

Devi 1 Jul 2021, 09:40
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM - Para peneliti mencoba mencampur dua dosis Pfizer dan AstraZeneca dalam berbagai kombinasi dan menemukan bahwa semua kombinasi bekerja secara efektif dalam mempersiapkan sistem kekebalan, menawarkan fleksibilitas untuk peluncuran vaksin di masa depan, kata para ahli.

Dilaporkan pertama oleh Reuters, penelitian ini melibatkan 850 sukarelawan yang menawarkan dosis empat minggu terpisah pada sukarelawan berusia di atas 50 tahun, dan penemuan yang mengikutinya agak mencengangkan.

Mereka menemukan bahwa individu yang menerima dosis AstraZeneca di awal diikuti dengan dosis Pfizer kedua menginduksi jumlah antibodi dan respons sel T yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan Pfizer sebagai dosis pertama diikuti oleh AstraZeneca kedua.

Namun, meskipun demikian, kedua campuran mengembangkan tingkat antibodi yang lebih tinggi dibandingkan dengan dua dosis vaksin AstraZeneca. Respons antibodi tertinggi terlihat setelah dua dosis Pfizer dengan respons Sel T tertinggi dalam kombinasi AstraZeneca-Pfizer.

Menurut peneliti utama, Profesor Matthew Snape, dari University of Oxford, temuan ini tidak benar-benar merusak hasil dari pemberian tusukan yang sama dua kali.

zxc2


Dia berkata, “Kita sudah tahu bahwa kedua jadwal standar sangat efektif melawan penyakit parah dan rawat inap, termasuk terhadap varian Delta ketika diberikan pada jarak delapan hingga 12 minggu.”

Dia mengungkapkan bahwa hasil baru mengungkapkan bahwa pencampuran dosis juga aman dan efektif, meskipun uji coba melihat interval empat minggu sedangkan di Inggris rekomendasi untuk interval antara dosis adalah delapan hingga dua belas minggu. Menurut Snape, interval yang lebih lama membantu mengembangkan respons imun yang lebih baik.

"Mengingat posisi pasokan Inggris yang stabil, tidak ada alasan untuk mengubah jadwal vaksin pada saat ini," Wakil Kepala Medis Inggris Jonathan Van-Tam menambahkan sambil menyatakan bahwa data pada interval 12 minggu juga akan memengaruhi keputusan di masa depan mengenai program peluncuran.

Sampai sekarang, 80 persen orang dewasa di Inggris telah diberikan setidaknya satu suntikan vaksin COVID-19, sedangkan 60 persen individu telah mengungkapkan telah mendapat dua suntikan.