Menu

Antara Masuk Akal dan Tidak, Ini 5 Cara Ilmiah yang Digunakan Ilmuwan untuk Mengukur Usia Bumi

Rizka 11 Aug 2021, 10:55
google
google

RIAU24.COM - Perhitungan umur Planet Bumi telah dilakukan sejak 400 tahun terakhir oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Mengutip sumber dari laman sains Space, usia planet Bumi sudah masuk dalam angka 4,54 miliar tahun dengan rentang kesalahan sebanyak 50 juta tahun. Meskipun sudah mencapai miliaran tahun, masih belum diketahui dengan pasti kapan Bumi akan mati. Namun, beberapa ilmuwan menganalisis bahwa Bumi masih bisa hidup sekitar 1,7 miliar tahun lagi.

Akan tetapi, bagaimana cara ilmuwan di dunia melakukan pengukuran untuk mengetahui usia Bumi dengan pasti? Simak pembahasannya.

1. Pengukuran melalui batuan Bumi

Batu-batuan tertua di Bumi terus dicari dan akhirnya mereka ditemukan di Australia. Usia batuan Australia mencapai 4,3-4,4 miliar tahun. Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa melalui penghitungan karbon, batuan tertua di Bumi bisa menjadi petunjuk untuk mengukur usia Bumi. Diperkirakan ada rentang 100 juta tahun untuk membentuk batuan Bumi sejak pembentukan Bumi dari awal yang berwujud gas panas.

2. Pengukuran usia mineral Bumi purba

Mineral tersebut bernama zirkon atau zircon, mineral Bumi purba yang biasa melebur menjadi satu dengan batuan granit dan memberi nilai ekonomis pada batu-batuan tersebut.

American Museum of Natural History mencatat bahwa kandungan zirkon tertua di Bumi bisa ditemukan di bagian barat Australia dan usianya juga nyaris sama dengan usia Bumi mula-mula.

3. Mengetahui usia Bumi melalui batuan Bulan

Hasil perhitungan yang dilakukan oleh ilmuwan juga menyimpulkan angka yang cukup identik dengan usia Bumi. Batuan bulan ternyata berusia sekitar 4,5 miliar tahun, usia yang nyaris sama dengan usia Bumi. Hal ini sekaligus menguatkan dugaan atau hipotesis tentang proses pembentukan Bulan akibat tubrukan dahsyat dengan Bumi pada 4,5 miliar tahun lalu.

4. Menyelidiki usia Bumi melalui jejak-jejak cahaya Matahari purba

Ditulis dalam Stanford University, ilmuwan dan ahli NASA memiliki penghitungan khusus terhadap usia Matahari. Menurut para ilmuwan, Matahari sudah lebih dulu bercahaya dan menyinari planet purba sehingga mampu menciptakan banyak mineral yang mengendap di dasar planet, termasuk Bumi.

Jejak-jejak sinar Matahari purba inilah yang bisa diidentifkasi melalui mineral dan semua partikel purba yang ada di Bumi.

5. Mengukur usia Bumi berdasarkan sejarah pembentukan tata surya

Jika dihitung secara global dan keseluruhan, maka usia Bumi juga seharusnya tidak jauh dari usia tata surya. Universitas of California pernah melakukan riset dan penelitian mendalam akan hal ini. Faktanya, ilmuwan dan kalangan akademisi sepakat bahwa usia tata surya berkisar di angka 4,6-5 miliar tahun.