Berhasil Kuasai Afghanistan, Segini Jutaan Emas Batangan di Istana Presiden dalam Kekuasaan Taliban
RIAU24.COM - Sejumlah kota besar di Afghanistan telah dikuasai Taliban, termasuk ibu kota Kabul dan Istana Kepresidenan. Bahkan, Presiden Ashraf Ghani pun telah meninggalkan negara tersebut.
Da Afghanistan Bank (DAB) (bank sentral Afghanistan) mencatatkan aset 784,6 miliar afghani (US$10 miliar) untuk periode yang berakhir 21 Juni, menurut pernyataan banknya. Termasuk 102,7 miliar (US$1,3 miliar) dalam bentuk emas dan 28,7 miliar (US$366 juta) dalam cadangan kas mata uang asing dilansir dari Al Jazeera, Kamis (19/08).
Namun, tidak semua aset itu disimpan di Afghanistan. Beberapa asetnya di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, di mana Taliban menjadi sasaran sanksi ekonomi. Negara itu memiliki lebih dari 101 miliar emas afghani (US$1,3 miliar) yang disimpan di Federal Reserve Bank of New York pada akhir 2020, menurut laporan auditor independen pada akhir tahun lalu.
Pejabat gubernur DAB, Ajmal Ahmady, men-tweet rincian pada Rabu di mana cadangan utama bank disimpan, mengkonfirmasikan US$7 miliar berada di Federal Reserve AS, termasuk US$1,2 miliar dalam bentuk emas.
AS mengonfirmasi telah membekukan aset senilai US$9,5 miliar yang dimiliki DAB di rekening Federal Reserve dan lembaga keuangan Amerika lainnya untuk mencegah Taliban mengaksesnya.
Sebelum Kabul jatuh, AS juga telah menghentikan pengiriman dolar ke negara itu, tweet Ahmady saat dia meninggalkan negara itu awal pekan ini. Dan Taliban tidak bisa mengakses dana bank sentral di luar negeri.
"Mungkin hanya sejumlah kecil. Dana yang dapat diakses oleh Taliban mungkin 0,1-0,2% dari total cadangan internasional Afghanistan. Tidak banyak," kata Ahmady dalam tweetnya.
Namun demikian, Taliban menguasai jutaan emas batangan yang disimpan di Istana Presiden. Laporan auditor tahun 2020 tentang bank sentral negara itu menunjukkan ada 12,5 juta batangan emas dan koin perak senilai 12,5 juta afghani (US$159.600) yang disimpan di brankas bank di dalam istana kepresidenan Afghanistan, yang sekarang dikendalikan oleh Taliban.
Juga di tangan Taliban ada sekitar US$362 juta dalam bentuk uang tunai mata uang asing, yang "hampir seluruhnya terdiri dari dolar AS dan disimpan di kantor pusat dan cabang bank serta istana presiden," kantor berita Reuters melaporkan.