Menu

Jadi Incaran Amerika Serikat, Dua Pemimpin Taliban Akhirnya Muncul ke Publik: Nyawanya Dihargai Rp 144 Miliar

Rizka 23 Aug 2021, 14:50
google
google

RIAU24.COM -   Kelompok milisi Taliban berhasil merebut kembali kekuasaan di Afghanistan sejak hari Minggu (15/8) yang lalu. Para pemimpin kelompok Taliban pun satu persatu mulai muncul ke publik.

Mereka selama ini seperti hantu tidak pernah kelihatan oleh publik karena menjadi incaran Amerika Serikat.

Dua pemimpin Taliban itu adalah Mullah Mohammad Yaqoob (putra pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar) dan Sirajuddin Haqqani (putra dari komandan mujahidin terkemuka Jalaluddin Haqqani).

Dalam struktur organisasi, keduanya di bawah pemimpin tertinggi (supreme leader) Haibatullah Akhunzada ada dua pemimpin militer yang paling diburu Amerika.

Keberadaan kedua pemimpin militer Taliban ini sangat dirahasiakan, kontras dengan pemimpin Taliban bidang politik yang menjadi juru runding kelompok ini.

Namun jaringan Haqqani paling ditakuti Amerika dan pemimpinnya menjadi target utama.

Sirajuddin Haqqani diyakini oleh beberapa ahli telah memperkenalkan bom bunuh diri ke Afghanistan dan dianggap bertanggung jawab atas beberapa serangan bom bunuh di Afghanistan, termasuk serangan di hotel top Kabul, upaya pembunuhan terhadap Presiden Hamid Karzai saat itu dan serangan bunuh diri di Kedutaan India.

Sirajuddin Haqqani diyakini berusia akhir 40-an atau awal 50-an.

Nyawa Sirajuddin Haqqani dihargai Amerika 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 144 miliar.

Sedangkan pamannya, ulama Khalil Rahman Haqqani dihargai 5 juta dolar AS atau Rp 72 miliar.

Namun hingga Amerika angkat kaki dari Afghanistan pemimpin militer Taliban ini tidak tersentuh.

Kini pemimpin militer Taliban ini muncul ke publik setelah pemerintahan Afghanistan dukungan barat kolaps.

Yang mencolok adalah kemunculan Khalil Rahman Haqqani saat menjadi imam sholat Jumat di masjid terbesar di Kabul, Masjid Pul-i-Khishti yang berkubah biru, Jumat (20/8).

Diapit oleh pengawal bersenjata, dari mimbar Khalil Rahman Haqqani yang menyandang senjata karabin M-4 buatan Amerika, menyampaikan pesan yang meyakinkan: kehidupan di bawah Taliban akan berbeda dari di bawah penguasa yang digulingkan yang dicapnya lemah dan korup.