Menu

Tahukah Anda, Orang Obesitas Ternyata Memiliki Prognosis Penyakit Kardiovaskular Jangka Pendek dan Menengah yang Jauh Lebih Baik

Devi 24 Aug 2021, 09:55
Foto : India.com
Foto : India.com

Lemak kehilangan kemampuan untuk menyimpan lipid yang menyebabkan keracunan organ melalui efek yang disebut lipotoksisitas. 

Para peneliti menggunakan teknik genetik untuk mengukur kecepatan hilangnya massa dan fungsi mitokondria pada tikus. Mereka menemukan bahwa setelah hewan menjadi gemuk, sel-sel lemak mulai mengirimkan vesikel ekstraseluler. Ini diisi dengan potongan-potongan kecil mitokondria yang sedang sekarat.

Beberapa partikel mitokondria melewati aliran darah ke jantung. Hal ini memicu stres oksidatif yang menghasilkan radikal bebas berbahaya. Untuk mempertahankan diri, sel-sel jantung menghasilkan sejumlah besar molekul antioksidan pelindung. Reaksinya begitu kuat sehingga ilmuwan harus menyuntikkan vesikel ekstraseluler dengan potongan mitokondria pada tikus dan kemudian, menyebabkan serangan jantung. Kerusakan yang terjadi pada jantung mereka lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima suntikan.

Dr. Crewe menjelaskan bahwa manusia juga melalui latihan yang sama. Efek yang diamati pada tikus, memiliki efek yang sama pada manusia juga.

Dia berkata, "Dengan lebih memahami sinyal bahaya dari lemak, kita mungkin dapat memanfaatkan mekanisme untuk meningkatkan kesehatan jantung pada individu yang mengalami obesitas dan non-obesitas."

 

Halaman: 12Lihat Semua