Menu

Dinilai Picu Tekanan Mental, China Berlakukan Larangan Ujian pada Anak SD, Kemendikbud Tuai Reaksi

Amerita 30 Aug 2021, 16:00
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM China mengumumkan larangan ujian tertulis untuk anak berusia enam dan tujuh tahun.

Ini adalah upaya terbaru untuk mencoba dan mengurangi tekanan pada orang tua dan siswa dalam sistem pendidikan yang sangat kompetitif.

Siswa umumnya diharuskan mengikuti ujian dari tahun pertama sekolah dasar, hingga ujian masuk universitas pada usia 18 tahun.

zxc1
Namun kementerian pendidikan mengatakan tekanan itu merugikan kesehatan fisik dan mental para siswa.

"Ujian adalah bagian penting dari pendidikan sekolah tetapi beberapa sekolah memiliki masalah seperti ujian yang berlebihan, yang menyebabkan beban berlebihan pada siswa, ini harus diperbaiki," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kemendikbud.

Aturan tersebut juga membatasi jumlah ujian yang dapat ditetapkan sekolah per semester.

“Untuk kelas satu dan dua SD tidak perlu mengikuti ujian berbasis kertas. Untuk kelas lain, sekolah dapat menyelenggarakan ujian akhir setiap semester. Ujian tengah semester diperbolehkan untuk SMP. Daerah tidak diperbolehkan menyelenggarakan regional atau ujian antar sekolah untuk semua kelas SD," tambah Kemendikbud.
zxc2
"Siswa SMP yang tidak lulus juga tidak diperbolehkan menyelenggarakan ulangan mingguan, ujian unit, ujian bulanan dll. Ujian yang disamarkan dengan berbagai nama seperti penelitian akademis juga tidak diperbolehkan."

Reaksi pada platform media sosial China Weibo beragam dengan beberapa yang mengatakan itu adalah langkah ke arah yang benar untuk mengurangi tekanan pada anak-anak. Yang lain mempertanyakan bagaimana sekolah akan menguji dan mengukur kemampuan tanpa ujian.