Menu

Mengenal Lebih Jauh Hazara, Keturunan Genghis Khan di Afghanistan yang Hidup Dalam Bayang-bayang Diskriminasi

Devi 7 Sep 2021, 00:33
Foto : Boombastis
Foto : Boombastis

RIAU24.COM -  Ketangguhan pasukan Mongol yang dipimpin Jenghis Khan di masa lalu tidak perlu dipertanyakan lagi. 

Dari sebuah daerah kecil, mereka dapat menaklukan banyak daerah. Oleh sebab itu, pasukan ini sempat disebut sebagai yang terbaik di dunia karena kehebatannya yang tiada tanding.

Meskipun di masa lalu berjaya, namun etnis yang disebut Hazara malah sering mendapatkan ketidakadilan yang luar biasa. 

zxc1

Lalu seperti apa sih nasib cucu-cucu pasukan Mongol ini? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir Riau24.com dari Boombastis.com.

Hazara disebut cucu Jenghis Khan
Banyak orang yang menyebut kalau salah satu etnis di Afghanistan ini sebagai para cucu dari Genghis Khan. 

Hal itu tidak terlepas dari jejak sejarah masa lalu, di mana pasukan Mongol sempat berkuasa di tempat itu pada abad ke-13. Para tentara yang dibawa oleh Jenghis Khan, sebagian memilih untuk menetap di sana dan berkeluarga menjadi suku Hazara.

Keturunan Mongol di Afghanistan ini, dilansir dari laman BBC, membuka 9% dari total populasi Afghanistan. 

Dan mereka tinggal di daerah dekat gunung dan wilayah yang lumayan susah untuk bertahan hidup. Bahkan sampai saat ini ketika Taliban berkuasa, mereka masih susah.

zxc2

Diskriminasi yang dialami Hazara
Meskipun keturunan penguasa di masa lalu, keadaannya sekarang malah sebaliknya. Ya, etnis Hazara ini ternyata malah mendapatkan diskriminasi di tempat tinggalnya. Usut punya usut, all dilatarbelakangi agama yang dianut oleh mereka. kebanyakan dari etnis Hazara ini adalah muslim, namun mereka menganut aliran Syiah.

Sejak Islam Sunni berkuasa di Afghanistan, ternyata diskriminasi sering terjadi pada mereka. Jadi bukan hal yang aneh, kalau mereka harus ditempatkan di daerah yang keadaan alamnya keras karena diskriminasi ini juga. Lalu pertanyaannya, apakah ketika Taliban berkuasa mereka masih menerima diskriminasi serupa seperti sedia kala?

Ketika Taliban berkuasa, masih mengalami diskriminasi

Ternyata diskriminasi yang dialami oleh etnis Hazara ini masih terjadi. Dilaporkan dari laman BBC, pengunjung etnis minoritas Hazara masih terjadi di sana sewaktu-waktu Taliban menduduki kursi pemerintahan. masih sama, karena bedanya aliran yang dianut oleh kedua belah pihak. Taliban umumnya adalah Penganut Sunni dan Hazara sebagai mayoritas Islam Syiah.
Sebenarnya bukan hanya Taliban saja yang bisa menjadi ancaman bagi para etnis Hazara, ISIS yang utama juga beberapa kali meneror etnis ini, hingga dunia mengecamnya. Bagai buah simalakama, nasib dari etnis Hazara ini sedang terpontang-panting di negara kelahirannya sendiri.

Harapan untuk pemerintahan selanjutnya
Meskipun telah terjadi beberapa kali diskriminasi ketika Taliban berkuasa, namun banyak orang tidak kehilangan harapannya. 
Etnis Hazara berharap agar Taliban benar-benar menepati janjinya untuk menghilangkan diskriminasi yang ada di Afghanistan termasuk pada mereka. Demikian juga dengan beberapa organisasi dunia, seperti PBB yang terus berusaha menghilangkan diskriminasi yang dialami oleh etnis itu.

Etnis Hazara terus menderita sejak di pemerintahan sebelumnya karena perbedaan aliran agama. Sudah banyak korban yang berjatuhan akibat kejadian ini, padahal etnis Hazara sendiri menjadi kelompok dengan jumlah terbanyak ketiga di sana. Tak ada cara lain selain berharap agar persiapan untuk bisa lebih baik dan memikirkan tentang mereka.