Menu

Pengerjaan IPAL di Pekanbaru Sudah 90 Persen, Targetkan Akhir Tahun Ini Selesai

M. Iqbal 25 Sep 2021, 21:04
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau Yenni Mulyadi, PPK Sanitasi Taufik Hidayat dan Ketua Tim Direksi Teknis Rifky Ichsan memaparkan perkembangan pengerjaan IPAL di Pekanbaru
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau Yenni Mulyadi, PPK Sanitasi Taufik Hidayat dan Ketua Tim Direksi Teknis Rifky Ichsan memaparkan perkembangan pengerjaan IPAL di Pekanbaru

RIAU24.COM - Hingga saat ini, pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru masih berlangsung. Pengerjaan itu bertujuan untuk penanganan air limbah domestik akibat dari padatnya penduduk dan aktivitas perekonomian sehingga kualitas lingkungan dapat terjaga.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau Yenni Mulyadi, mengatakan fokus utama program pembangunan tersebut adalah mendukung program pemerintah Kota Pekanbaru. Pengerjaan secara keseluruhan ini sendiri selesai pada akhir tahun 2022 mendatang.

"Manfaat jangka panjangnya penggalian ini, akan terpenuhinya ketersedian sanitasi yang bersih, dan tersedianya sumber air tanah yang layak konsumsi, yang pada akhirnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," ujarnya didampingi PPK Sanitasi Taufik Hidayat dan Ketua Tim Direksi Teknis Rifky Ichsan, Sabtu, 25 September 2021.

Dia menyebutkan, pembangunan jaringan IPAL di Pekanbaru terbagi 4 bagian. Pertama adalah SC-1, pengerjaan sudah 90,54 persen. Target selesai pekerjaan akhir 2021. Kedua adalah SC-2. Progres pekerjaan sudah 83,46 persen.

"Sedangkan untuk paket ketiga pembangunan jaringan IPAL adalah NC. Progres pengerjaan baru 18,83 persen. Dan keempat adalah B1 yang progres pengerjaannya baru 13,37 persen," jelasnya.

Mengenai adanya kendala yang terjadi dilapangan, dia mengatakan, penggalian tanah yang bersinggungan dengan jalur pipa gas, serta terbatasnya ruang gerak peralatan berat akibat utilitas udara atau jaringan kabel yang terjangkau tinggi alat berat.

Selain itu, juga ada kendala dengan pecahnya pipa PDAM yang sudah berusia sekitar 40 tahun, akibat getaran saat pemasangan pit. "Kita sudah koordinasi dengan pihak terkait yakni PDAM," lanjutnya.

Selain itu, dia menambahkan ada kalanya pengaspalan kembali tidak segera dilakukan usai pengerjaan perpipaan itu diselesaikan. Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang didominasi pasir dan rawa. "Kita menunggu tanah itu stabil dulu," ucapnya.

Untuk itu dia berharap, sinergitas dengan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan ini melalui peran serta masing-masing yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama.

"Dukungan dan masukan positif dari masyarakat, media, dan stakeholder terkait lainnya untuk kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan agar pekerjaan ini dapat berjalan dengan baik, memenuhi target, selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran," tandasnya.