RIAU24.COM - Kabar tak terduga datang dari sektor industri China.

Industri manufaktur China disebut-sebut sedang menghadapi kekacauan karena krisis pasokan listrik.

Pasokan listrik mengalami penurunan menjadi 49,6 pada September. Angka ini turun dari 50,1 pada Agustus dikutip dari rmol.id, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Data ini dibeberkan oleh sebuah lembaga survei pemerintah yang dirilis pekan ini, Kamis, 30 September 2021.

Tak hanya manufaktur, hampir semua pabrik-pabrik di China semakin tertekan karena melonjaknya biaya energi.

Untuk diketahui, China mengalami kondisi kekurangan listrik sejak setidaknya bulan Juni lalu.

Namun kondisinya terus memburuk karena harga batu bara melonjak. Sementara provinsi-provinsi di China telah berusaha memenuhi target pemerintah pusat untuk mengurangi emisi karbon.

Tak hanya itu, krisis listrik yang tak terelakkan memicu pemadaman listrik untuk rumah tangga dan memaksa pabrik untuk memangkas produksi.

Kondisi ini menjadi ancaman bagi ekonomi besar China yang dapat menganggu banyak sektor terutama pada rantai pasokan global.