Menu

Viral Video Tahanan Disiksa di Penjara Rusia, Korban Diikat ke Tempat Tidur dan Disodomi dengan Tongkat

Rizka 6 Oct 2021, 14:38
google
google

RIAU24.COM -  Sebuah video penyiksaan mengerikan di klinik penjara Rusia beredar ke publik, otoritas Rusia kini menyelidiki dugaan pemerkosaan tersebut. Rekaman video itu menjadi bagian dari sejumlah besar dokumen rahasia yang didapatkan para aktivis setempat.

Dilansir AFP, Rabu (6/10)), proyek anti-penyiksaan, Gulagu.net, yang memiliki sumber-sumber di dalam sistem penjara Rusia, disebut telah mendapatkan lebih dari 1.000 file video yang diduga menunjukkan tindak penyiksaan aparat di berbagai penjara di negara tersebut.

Pada Senin (4/10) tengah malam waktu setempat, pihak Gulagu.net mempublikasikan sebuah video yang menunjukkan seorang pria telanjang disodomi dengan tongkat di rumah sakit penjara yang merawat pasien tuberkulosis di kota Saratov. Pria yang diikat ke tempat tidur itu terdengar berteriak kesakitan.

Berbicara kepada AFP, Vladimir Osechkin yang mengelola Gulagu.net menuturkan kelompoknya menerima video tersebut dan beberapa video lainnya dari seorang warga negara Belarusia yang pernah dibui di Saratov.

Warga Belarusia yang tidak disebut namanya itu, dibebaskan pada Februari lalu dan mengirimkan beberapa rekaman video ke Gulagu.net sejak Maret.

"Kami menyebutnya sebagai Snowden Belarusia kami," sebut Osechkin yang tinggal di Prancis.

“Ini pertama kalinya pembela hak asasi manusia mendapatkan sejumlah besar informasi yang membuktikan sifat penyiksaan sistemik di Rusia,” imbuhnya.

Pada Selasa (5/10) waktu setempat, Dinas Penjara Federal (FSIN) mengumumkan penyelidikan tengah dilakukan. Disebutkan FSIN bahwa tim mereka dari Moskow telah dikerahkan ke Saratov untuk ‘memverifikasi akurasi informasi’ dalam video tersebut.

Selain otoritas penjara, cabang regional Komisi Investigatif yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, juga meluncurkan penyelidikan terhadap 'tindak kekerasan yang bersifat seksual'. Tindak kejahatan itu memiliki ancaman hukuman maksimum 10 tahun penjara.

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyatakan Kremlin mengetahui keberadaan video itu. "Jika keaslian material itu dikonfirmasi, maka tentu saja, ini menjadi alasan untuk penyelidikan serius," ucap Peskov kepada wartawan.

"Namun pertama-tama, perlu dilakukan dengan cepat tapi tetap tenang menyelesaikan masalah ini dan menetapkan keaslian material ini," imbuhnya.