Cerita Anak Karyawan RAPP yang Meneruskan Tongkat Estafet Orang Tuanya
Meski demikian, awalnya mereka sempat berpikir untuk bekerja di tempat lain. Namun pada akhirnya ketiganya pun memutuskan untuk berlabuh di perusahaan yang berpusat di Pangkalan Kerinci, Riau ini.
“Kebetulan keluarga besar dari ibu rata-rata polisi, dan Rommy kebetulan cucu pertama laki-laki, diharapkan melanjutkan jadi polisi. Tapi mungkin takdir berkata lain. Sempat nganggur setahun karena fokus di polisi, gagal di pantukhir, jadi lanjut kuliah,” cerita Rommy Endrawan atau Rommy yang kini menjabat di posisi Application Development.
“Jadi kebetulan waktu SMA saya ikut olimpiade matematika, dan pembimbing saya ngasih undangan dari Tanoto Foundation untuk dikuliahkan ke Bandung, saya ikut. Dan, Alhamdulillah saya masuk,” tutur Muhammad Ingga Satria atau Ingga, yang kini tengah menjabat sebagai DCS (Distribusi Control System) PM (Paper Machine) 3, tentang perkenalannya dengan RAPP.
Mengemban tugas sekaligus menjaga nama baik orang tua pastinya bukanlah hal yang mudah. Sebagai second generation, ketiganya pun dibayang-bayangi oleh sosok orang tua yang telah lama mengabdi di RAPP.
Lalu, apakah ada beban tersendiri, atau malah menjadi sebuah kebanggaan?
“Jadi kalo di sini (RAPP) sangat berkomitmen, kalau tidak pantas untuk join di sini tidak akan diterima. Jadi bukan karena siapa bapaknya atau anak siapa. Di sini fair, dia bisa ayo lanjut, kalo dia enggak bisa kita harus cari yang sesuai. Jadi tidak minder, sangat bangga malahan,” jelas Rommy.