Singgung Kejujuran dan Integritas di Korps Bhayangkara, Listyo Sigit Prabowo: Cuma Ada 3 Polisi Jujur di Indonesia
RIAU24.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal kejujuran dan integritas di Korps Bhayangkara melalui unggahan di akun instagram resminya @kepalakepolisian_ri, Kamis (4/11). Ia menyinggung soal rumor yang selama ini beredar di masyarakat bahwa hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia.
Rumor 'Cuma Ada 3 Polisi Jujur' yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng, dikatakan Sigit, seakan telah melegitimasi sangat sulit mencari polisi jujur dan berintegritas di Indonesia.
"Ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat merubah citra Polri di masyarakat," kata Sigit dalam akun Instagram resminya @kepalakepolisian_ri sebagaimana dilansir, Jumat (5/11).
Postingan Sigit tersebut awalnya menyinggung soal sosok seorang Cleaning Service Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Halimah. Eks Kapolda Banten itu memuji kejujuran Halimah karena mengembalikan cek senilai Rp35,9 miliar ke pemiliknya.
Tindakan petugas itu pun diakui Listyo mengingatkan dirinya bahwa betapa berharganya kejujuran dan integritas dalam bekerja.
Berkaca dari kejujuran tersebut, mantan Kabareskrim Polri ini optimistis, kejujuran dan integritas terus dipegang teguh oleh seluruh personel Korps Bhayangkara, ketika menjalankan tugasnya mengabdi ke Negara dan Bangsa Indonesia.
"Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut karena saat ini masih banyak personel Polri yang memiliki sikap teladan dan benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat," ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.
Ia lalu memaparkan setidaknya delapan polisi yang dinilai Listyo telah membanggakan Korps Bhayangkara karena memiliki kejujuran dan integritas dalam melayani masyarakat. Mereka adalah Aipda Muji di Balikpapan yang mengembalikan tas berisi uang Rp48 juta ke pemiliknya tanpa meminta imbalan.
Kemudian, Aiptu Jailani di Gresik, Jawa Timur, yang dikenal sebagai sosok tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas. Lalu Brigadir Suladi di Malang yang menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.
Bripka Ali Nur Suwandi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al-Qur'an gratis bagi anak yatim dan kurang mampu. Brigadir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah.
Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang membuat program Baca Keliling dengan mengumpulkan buku bekas. Lalu, Bripka Chandra di Musi Bayuasin yang membantu mengajar di SDN Kepayang. Terakhir, Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang sukarela membantu pemulasaran jenazah Covid-19.
"Di luar sana, saya yakin masih banyak sosok figur anggota Polri jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainnya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yangg diharapkan dan dicintai masyarakat," kata Listyo.