5 Fakta Ilmiah Petir Gunung Berapi
RIAU24.COM - 1. Penyebab terjadinya petir.
Petir ini terjadi saat fase aktif erupsi dan lebih sering terjadi pada letusan dengan gumpalan abu besar. Lava menghasilkan gradien suhu yang signifikan. Ketika lava mencapai permukaan, ia meletus melalui titik-titik lemah. Selain itu, ketika gunung berapi meletus, lava yang biasanya berupa abu dan jelaga menghasilkan muatan partikel yang menjadi petir. Badai petir dengan intensitas tinggi dihasilkan selama letusan gunung berapi besar.
2. Tahap produksi petir vulkanik.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi dua fase produksi petir selama letusan hebat. Tahap pertama disebut fase erupsi yang terjadi setelah kawah meletus. Fase letusan petir disebabkan oleh lontaran partikel yang bermuatan positif. Tahap kedua bernama fase bulu-bulu abu yang memecah dan menabrak partikel-partikel abu vulkanik yang menghasilkan listrik statis.
3. Mekanisme pengisian listrik pada petir.
Ada tiga mekanisme pengisian aliran listrik yang memicu petir vulkanik. Mekanisme pertama adalah pengisian es. Pengisian es merupakan mekanisme badai elektrifikasi dari plume vulkanik. Mekanisme kedua terjadi karena pengisian gesekan.
Muatan listrik terjadi ketika abu, partikel es, dan fragmen batuan dalam plume vulkanik bertabrakan dan menghasilkan listrik statis.
Sedangkan mekanisme terakhir disebut pengisian radioaktif. Pengaruhnya diyakini memiliki dampak minimal pada pengisian plume vulkanik, radioisotop dalam batuan yang dikeluarkan dapat mempengaruhi pengisian partikel listrik.
4. Pengaruh ketinggian abu vulkanik pada petir.
Proses ini dikenal dengan sebutan frisiasi. Konsentrasi uap air yang tinggi dalam abu yang lebih tinggi berkontribusi terhadap aktivitas petir. Jadi, petir pada gunung berapi berpotensi terjadi pada letusan gunung yang dahsyat. Petir ini pun terjadi secara intensif pada gunung dengan letusan yang besar.
5. Pengaruh suhu atmosfer terhadap pembentukan petir.
Suhu dingin juga meningkatkan pengisian es yang menghasilkan lebih banyak aktivitas antara partikel-partikel yang memicu muatan listrik. Hal ini juga memberikan peningkatan pada pengisian gesekan. Akibat suhu dingin interaksi antara abu vulkanik dan partikel es
Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai fakta ilmiah petur ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @top5.id (15/12/2021). Setidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka
@re_tonk :” Paham Kalian Netijen... sama gw juga kaga paham... “
@mike.a.b.rafi :” UUIIIH MENGERIKAN ???????????? “
@ras_muhammad_malik :” gundala⚡ “