Empat Orang Tewas dan 10 Lainnya Terluka Dalam Pemboman di Ibu Kota Somalia
RIAU24.COM - Sedikitnya empat orang tewas dan 10 lainnya cedera di ibu kota Somalia, Mogadishu, akibat bom bunuh diri di sebuah toko teh dekat pangkalan militer, kata kantor berita SONNA. Kelompok bersenjata al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Selasa.
Penyerang masuk ke toko teh Mogadishu dan meledakkan rompi peledak, kata petugas polisi Abdirahman Adan, yang ditempatkan di dekat tempat kejadian, kepada kantor berita AFP. "Kami telah mengkonfirmasi empat orang tewas, dan sembilan lainnya luka-luka," katanya. "Korban dibawa ke rumah sakit."
zxc1
Penyerang masuk ke toko teh Mogadishu dan meledakkan rompi peledak, kata petugas polisi Abdirahman Adan, yang ditempatkan di dekat tempat kejadian, kepada kantor berita AFP.
"Kami telah mengkonfirmasi empat orang tewas, dan sembilan lainnya luka-luka," katanya. "Korban dibawa ke rumah sakit."
Seorang warga, Ahmed Ismail, mengatakan dia mendengar ledakan itu tetapi ketika dia berlari menuju tempat kejadian untuk mencari tahu apa yang terjadi, dia dihadang oleh tentara, kantor berita Reuters melaporkan.
Pangkalan Nacnac di luar tempat ledakan terjadi terletak di dekat garnisun militer Turki yang membantu melatih pasukan Somalia.
"Seorang pembom mujahid menargetkan toko teh di mana ada tentara Somalia yang dilatih oleh Turki," kata juru bicara operasi militer al-Shabab Abdiasis Abu Musab kepada Reuters, mengklaim bahwa jumlah korban tewas dan terluka adalah 20.
Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah juru bicara pemerintah Somalia terluka dalam sebuah pemboman di Mogadishu yang juga diklaim oleh al-Shabab. Pada 12 Januari, beberapa orang tewas dalam ledakan bom mobil bunuh diri dalam serangan terpisah yang menargetkan bagian ibu kota yang sibuk.
Serangkaian serangan terjadi saat Somalia tertatih-tatih melalui krisis politik yang disebabkan oleh ketidaksepakatan jangka panjang tentang pemilihan yang terlambat. Al-Shabab sering melakukan pemboman dan serangan senjata di Mogadishu dan di tempat lain di Somalia, dan telah memerangi pemerintah pusat yang lemah selama lebih dari satu dekade. Para pejuang yang terkait dengan al-Qaeda diusir dari Mogadishu pada 2011 setelah serangan oleh pasukan Uni Afrika, tetapi mereka masih menguasai petak luas pedesaan Somalia, dari mana mereka melancarkan serangan reguler.