Menu

Seperti Tak Diacuhkan, Ukraina Merasa Ditinggal NATO-AS

Rizka 26 Feb 2022, 21:57
Google
Google

RIAU24.COM -  Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merasa negaranya ditinggalkan sendirian melawan Rusia. Sementara Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan NATO tidak akan ikut berperang melawan Rusia.

Akibat serangan besar-besaran yang dilancarkan Rusia tercatat setidaknya 130 warga Ukraina tewas per Jumat (25/2).

"Kami dibiarkan sendiri untuk mempertahankan negara kami," kata Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video, dikutip dari AFP, Jumat (15/2).

"Siapa yang siap bertempur bersama kami? Saya tidak melihat siapapun. Siapa yang menjamin akses Ukraina ke NATO? Semua orang takut," tambah dia.

Berdasarkan laporan yang Zelensky terima hingga Kamis (24/2) malam, setidaknya 137 warga Ukraina baik anggota militer maupun warga sipil yang tewas karena serangan rudal Rusia. Sementara itu 316 orang lainnya terluka.

Zelensky mengungkapkan "kelompok sabotase" Rusia juga telah memasuki ibu kota Kiev. Ia mendesak warga ibu kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam yang telah ditentukan.

Hingga kini, militer Rusia telah bergerak hampir ke seluruh kota strategis Ukraina. Rusia mengklaim berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer Ukraina. Pasukan Rusia juga telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina utara, salah satu tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.

Menurut keterangan Agensi Manajemen Zona Eksklusi, lembaga resmi Pemerintah Ukraina, militer Rusia telah menduduki situs nuklir tersebut sejak hari pertama invasi.

Amerika dan sekutu telah menjatuhkan sederet sanksi bagi Rusia. Meski demikian, Amerika menegaskan hingga kini tidak akan menerjunkan pasukan atau bantuan militer untuk membantu Ukraina melawan Rusia.

NATO pun belum memutuskan respons militer terkait konflik ini, salah satunya karena Ukraina bukan anggota aliansi tersebut.

Namun, negara-negara NATO seperti Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania telah menyuarakan memberlakukan Pasal 4 NATO terkait serangan Rusia ke Ukraina.

Pasal 4 NATO berbunyi, "Para pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam."

Menurut situs NATO, konsultasi berdasarkan Pasal 4 dapat mengarah pada tindakan kolektif di antara 30 negara anggota.