Telepon Biden, Presiden Ukraina Bahas Bantuan Keuangan hingga Sanksi untuk Rusia
RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, dia berbicara melalui telepon dengan mitranya dari AS Joe Biden pada Minggu (6/3) untuk meminta dukungan keuangan dan kelanjutan sanksi terhadap Rusia ketika negaranya menghadapi serangan gencar.
"Sebagai bagian dari dialog terus-menerus, saya melakukan percakapan lain dengan Presiden (Biden)," kata Zelenskiy dikutip dari Reuters, Minggu (6/3).
Sementara Gedung Putih menuturkan, Biden menyambut baik keputusan Visa (V.N) dan Mastercard untuk menangguhkan operasional di Rusia.
Diharapkan tekanan dari Visa dan Mastercard itu mampu menghentikan serangan Rusia ke Ukraina.
"Presiden Biden mencatat bahwa pemerintahannya meningkatkan bantuan keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi ke Ukraina dan bekerja sama dengan Kongres untuk mengamankan dana tambahan," kata Gedung Putih.
Beberapa jam sebelumnya, pemimpin Ukraina itu telah berbicara kepada anggota parlemen AS melalui panggilan video, memohon bantuan lebih lanjut ke negaranya yang terkepung dan memasukkan daftar hitam impor minyak Rusia.
Para legislator Amerika menjanjikan paket bantuan tambahan senilai US$ 10 miliar. Namun Gedung Putih sejauh ini mengesampingkan larangan minyak, khawatir itu akan menaikkan harga dan merugikan konsumen AS yang sudah tersengat oleh rekor inflasi.
Senjata, amunisi, dan dana telah mengalir ke Ukraina dari sekutu Barat, yang juga telah memberlakukan sanksi besar-besaran ketika mereka berusaha untuk mendukung Kiev melawan invasi Moskow, yang dimulai sejak 24 Februari.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi sanksi Barat terhadap negaranya. Menurutnya, sanksi sama saja menyatakan perang.
Meski begitu, Putin memastikan serangan ke Ukraina akan terus dilakukan. Melalui operasi militer ini, Ukraina diharapkan bisa bersikap netral dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Rusia.