RIAU24.COM - Cameron Parry, CEO TallyMoney, perusahaan jasa keuangan yang berbasis di London mengumumkan bahwa stafnya akan mendapatkan bayaran dalam bentuk emas demi membantu mereka dalam menghadapi inflasi di masa depan.

Dilansir dari surat kabar City AM, Parry mengatakan bahwa dengan krisis biaya hidup yang semakin buruk, tidak masuk akal untuk terus menawarkan kenaikan gaji dalam bentuk mata uang, ketika nilainya semakin terkikis setiap hari," katanya.

Ia menjelaskan jika emas memiliki nilai perlindungan terhadap inflasi yang telah teruji waktu dan telah mempertahankan daya belinya selama ribuan tahun.

Parry menjelaskan, “Pada saat-saat  seperti ini, ketika uang konvensional terus kehilangan daya belinya, emas menawarkan orang kesempatan terbaik untuk tetap berada di depan inflasi.”

Sementara Bank of England memperkirakan inflasi melonjak hingga 10%, sebaliknya nilai emas telah meningkat 11% sejak awal tahun.

Parry menambahkan bahwa "daya beli pound telah terkikis secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, sementara nilai emas terus meningkat." 

“Bagi banyak orang, daya tarik emas yang telah dicoba dan diuji lebih masuk akal,” dia menekankan.

Parry telah mulai menguji coba skema penggajian emasnya di antara staf senior dan akan segera menawarkannya di seluruh perusahaan. Dia sendiri telah mendaftar untuk skema tersebut.

Parry mempekerjakan lebih dari 20 staf dan mengatakan bahwa mereka yang ingin terus menerima upah mereka dalam pound akan diizinkan untuk melakukannya, sesuai laporan City AM.

Pajak diterapkan seperti biasa, dengan memperhitungkan nilai tukar emas ke pound.

Ella Fraser, seorang manajer pemasaran digital, mengatakan, “Saat ini harga segala sesuatu tampaknya akan naik, dan kaum muda semakin khawatir tentang nilai pound di saku mereka.”

Dia menambahkan,  “Saya pikir penting bagi bos untuk melihat cara yang lebih inovatif dalam membantu staf mereka melalui masa-masa sulit ini , dan memiliki opsi untuk menyetujui gaji Anda dalam penghitungan adalah cara yang bagus untuk melakukan itu”.