Pelecehan Anak di China: 3 Guru Ditahan Usai Video Viral Balita Diikat Dengan Tangan ke Belakang
RIAU24.COM - Tiga guru dari sebuah pusat penitipan anak di China timur telah ditahan setelah sebuah video muncul dari dua balita di bawah asuhan mereka dipegang dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.
Ketiganya, satu bermarga Ni dan dua lainnya bermarga Shen, diduga mengikat satu anak ke pegangan pintu dan satu lagi di tempat tidur saat bekerja di pusat itu, menurut pernyataan akhir pekan oleh biro polisi kota Qidong di provinsi Jiangsu.
Saat penyelidikan berlanjut, polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan "bertindak lebih cepat pada semua kasus potensi pelecehan anak, dan kami akan mengejar hukuman yang lebih keras."
Dalam video klip pendek yang viral Jumat lalu, kedua anak kecil itu menangis keras sambil berjuang membebaskan diri. Tidak jelas kapan kejadian sebenarnya terjadi.
Kedua anak itu disekap dalam satu kamar. Satu anak diikat ke pegangan pintu sementara yang lain berbaring di tempat tidur dengan tangan terikat erat di belakang punggungnya. Anak ini terus menangis dan berteriak, “Saya tidak mau, saya tidak mau.”
Tidak jelas siapa yang merekam video itu, tetapi seorang wanita yang memfokuskan kamera pada balita satu per satu dan tertawa saat syuting. Pemilik pusat tersebut, Qidong Beirui Education Consulting, membenarkan insiden tersebut dalam permintaan maaf publik di kemudian hari.
"Kami sangat menyesalkan apa yang dilakukan pada anak-anak dalam video itu dan kami mengakui bahwa kami memiliki tanggung jawab yang tak terhindarkan untuk ini," katanya.
Pusat tersebut telah ditutup sejak insiden itu, berjanji untuk memberikan pelatihan yang lebih baik kepada para gurunya dan memasang lebih banyak kamera pengintai untuk meningkatkan pemantauan perilaku guru. Kasus pelecehan anak di lembaga pendidikan di China berulang kali menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir.
Pada hari Senin, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun di Guangzhou meninggal karena luka serius setelah dia dipukuli oleh seorang guru dari pusat bimbingan belajar akhir bulan lalu. Dia berulang kali dipukul di kepala sampai pingsan sebelum dikirim ke perawatan intensif pada 25 Mei, menurut penyelidikan polisi. Jaksa di seluruh China menyetujui penangkapan lebih dari 45.800 orang yang terlibat dalam pelecehan anak tahun lalu, dimana angka tersebut naik drastis dibandingkan pada tahun 2020, yang mencapai 38.800.