Mengerikan, 22 Orang Ditemukan Tewas Secara Tak Wajar di Sebuah Bar di Afrika Selatan
RIAU24.COM - Setidaknya 22 orang muda ditemukan tewas di sebuah klub malam secara misterius di sebuah kotapraja di kota selatan Afrika Selatan, London Timur.
Brigadir Tembinkosi Kinana mengatakan pada hari Minggu polisi disiagakan oleh anggota masyarakat atas insiden di Scenery Park.
zxc1
"Keadaan di mana mereka meninggal sedang diselidiki," kata Kinana, seraya menambahkan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kematian orang dewasa muda berusia antara 18 dan 20 tahun.
Jenazah akan diangkut ke kamar mayat negara bagian di mana kerabat diharapkan membantu mengidentifikasi para korban, kata Siyanda Manana, juru bicara departemen kesehatan provinsi Eastern Cape.
"Kami akan segera melakukan otopsi sehingga kami bisa mengetahui kemungkinan penyebab kematiannya," katanya. "Kami berbicara tentang 22 mayat sekarang."
Televisi lokal menunjukkan petugas polisi berusaha menenangkan kerumunan orang yang berkumpul di luar klub di kota, yang terletak di pantai Samudra Hindia, hampir 1.000 km (620 mil) selatan ibukota komersial, Johannesburg.
zxc2
Unathi Binqose, seorang pejabat komunitas dan departemen keamanan Eastern Cape, berbicara dari tempat kejadian, mengesampingkan penyerbuan sebagai penyebab kematian.
“Sulit untuk percaya itu adalah penyerbuan karena tidak ada luka terbuka yang terlihat pada mereka yang meninggal,” kata Binqose.
"Orang tua yang anaknya tidak tidur di rumah berkumpul di sini dan mereka ingin masuk kedalam bar untuk mencari orang yang mereka cintai."
Sebuah surat kabar lokal regional, DispatchLive, melaporkan bahwa “mayat-mayat tergeletak berserakan di meja, kursi dan di lantai; tanpa tanda-tanda cedera yang jelas”.
zxc2
Mengekspresikan belasungkawa kepada keluarga yang terkena dampak, Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan dia khawatir tentang keadaan di mana orang-orang muda, berpotensi di bawah usia 18 tahun, diizinkan untuk berkumpul di kedai minuman. Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum harus mengambil jalannya setelah penyelidikan selesai.
Seorang gadis 17 tahun, yang hanya menyebut namanya sebagai "Lolly" dan tinggal dekat dengan kedai, mengatakan tempat itu adalah tempat nongkrong yang populer di kalangan remaja, tetapi komunitas menginginkannya ditutup setelah tragedi itu.
“Semua orang ingin ditutup karena mereka menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur. Semua orang marah, semua orang sedih karena apa yang terjadi,” katanya.