Menu

Puncak Haji 2022 Semakin Dekat, Masuk Kota Makkah Diperketat, Simak Alasannya

Amastya 28 Jun 2022, 08:16
Ilustrasi /pixabay
Ilustrasi /pixabay

RIAU24.COM - Pemerintah Arab Saudi melakukan operasi untuk bertindak lebih ketat terhadap orang yang ingin masuk ke Kota Makkah. Hal ini dilakukan menjelang puncak Haji tahun 2022.

Mukhammad Khanif, Kepala PPIH Kerja Makkah memberikan penjelasan soal operasi yang dilakukan jelang puncak haji pada 9 Dzulhijjah mendatang.

Menurutnya operasi dilakukan di titik-titik perbatasan sebelum memasuk kota Makkah, baik dari jalur Madinah dan Jeddah. Disetiap titip yang telah ditentukan akan dilakukan pengecekan surat izin (tasrih) oleh yang berwenang.

"Pengetatan terkait tasrih yang diberlakukan kepada seluruh jamaah yang nanti melaksanakan ibadah haji. Hal ini terlihat di tempat-tempat check point yang jalur-jalur di mana jalan menuju kota Makkah ini," kata Khanif di Kantor Daker Makkah, Minggu (26/6/2022) dikutip dari lama haji.okezone.com.

Kendaraan yang akan memasuki kota Makkah akan dilakukan pengecekan lebih ketat.

"Mungkin penduduk Makkah ada pengecualian ya tapi kalau dari luar pasti akan ditanya terkait tasrihnya, kalau jamaah haji pasti akan ditanyakan tasrih hajinya," ungkapnya.

Khanif menyebutkan operasi ini dimungkinkan agar tidak terjadi keramaian dan macet, karena semua jamaah akan berangkat ke Arafah sampai proses puncak haji dan kembali lagi ke Makkah.

Lebih lanjut, Khanif mengimbau kepada seluruh jamaah haji agar tidak melakukan perjalanan yang jauh jelang puncak haji karena dimungkinkan akan ada pengecekan terkait izin perjalanan.

"Sehingga jangan sampai ketika tidak ada izin untuk melakukan perjalanan jamaah haji juga mengalami kesulitan terkait pengamanan di jalan ini," katanya.

Imbauan ini disebutkan khanif karena berkaca pada kejadian beberapa hari lalu yang mana ada satu rombongan yang mengambil miqat (batas) untuk umrah sunah jauh dari Kota Mekkah sehingga jamaah ditahan terkait tasrih mereka dan harus dijemput oleh maktab jamaah haji yang bersangkutan.

"Ini memerlukan waktu dan tentu saja akan mengurangi kenyamanan jamaah. Jadi sebelum melakukan perjalanan itu semestinya jamaah mengajukan permohonan izin ke maktab-maktab yang melayaninya sehingga di dalam perjalanan tidak ada masalah," katanya.