Kenapa Air Zam-zam Tidak Pernah Habis?
Seorang profesor geologi dan sumber daya air di Institut Penelitian Afrika Abbas Sharaqi mengatakan air Zamzam di Mekah itu merupakan "air terbarukan".
"Sumber airnya berasal dari hujan di Mekah. Mekah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya adalah lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di daerah dataran rendah," jelas dia.
Dilansir dari cnnindonnesia.com, Sharaqi menuturkan terdapat endapan sungai sepanjang 14 meter yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang kemudian jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sedalam 14 meter.
Di bagian paling bawah sumur terdapat bebatuan yang mengumpul sehingga membuat sumur tersebut memiliki kedalaman total 35 meter; sedimen 14 meter dan batuan dalam 21 meter.
Dengan curah hujan dan proses penyimpanan, air terus diperbarui. Sharaqi menambahkan air yang berasal dari di sumur Zamzam hanya digunakan sebagai air minum jamaah haji dan tidak digunakan untuk pertanian.
"Sumur zamzam telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur dapat terus berjalan apa adanya," jelasnya.