PC PMII Gelar Seminar Anti Narkoba Internasional
RIAU24.COM -BENGKALIS - Dalam rangka peringatan hari anti narkoba internasional tahun 2022 yang dilaksanakan di Gedung Cikpuan Jalan Hangtuah Bengkalis, Senin 4 Juli 2022 diselenggarakan PC PMII Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan tersebut, turut dihadiri Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto diwakili Pasiter Kapten Arh Isnanu, staf ahli bidang pemerintahan Bengkalis Toharudin, perwakilan Polres Bengkalis dan undangan lainnya.
Bupati Bengkalis yang diwakili oleh staf ahli Bupati Toharudin, menyampaikan bahwa dengan kegiatan tersebut, agar para generasi muda saat ini menghindari pengaruh ataupun ajakan menggunakan narkoba.
"Kami mengajak adik-adik terutama seluruh mahasiswa maupun mahasiswi dan pelajar yang ada di kabupaten Bengkalis bersama sama pemerintah memberantas penyalahgunaan narkoba agar Negeri Junjungan yang kita cintai ini bisa terbebas dari narkoba,"ungkap Toharudin.
Meskipun upaya pencegahan sampai penangkapan terhadap para pengedar maupun pengguna narkoba terus dilakukan, namun bahan haram tersebut seolahnya tidak pernah habis. Apalagi, perkembangan penyalahgunaan dan peredaran narkoba disetiap waktu, perkembanganya cukup pesat.
"Bahkan peredaran narkoba di kabupaten bengkalis sudah masuk dalam kategori darurat. Jangan pernah mendekati barang haram narkoba, apalagi sekedar coba-coba. masa muda memang diliputi oleh berbagai rasa ingin tahu. terlebih dengan hal baru. oleh karena itu, banyak dari mereka yang awalnya hanya coba-coba, berlanjut menjadi ketergantungan. Keadaan dimana fisik dan psikis selalu membutuhkan barang yang membuatnya tenang dan lebih rileks,"ujarnya lagi.
Ketua umum PC PMII Mujib Rizki menambahkan persoalan narkoba di daerah kita saat ini sudah seperti gunung es tidak terbendung lagi dan Bengkalis menjadi zona merah.
Menurutnya, semakin lama akan terus membesar sehingga membahayakan siapa saja. Korbannya tidak memandang dari mana asalnya. anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, laki dan perempuan, masyarakat perkotaan dan pedesaan, politikus, pejabat, pegawai, honorer, bahkan aparat keamanan bisa saja terjerumus dalam lembah narkoba.
"Semua pihak harus terus bersinergi, dengan juga mendesak pemerintah menghadirkan BNN kabupaten sebagai badan khusus menanggani persoalan narkoba ini kita harus bergandengan tangan, saling asah, saling asih, dan saling asuh, sehingga lingkungan kita bebas dari narkoba. Mari kita rapatkan barisan, jangan pernah memberi celah sedikitpun kepada pengedar narkotika untuk masuk ke lingkungan masyarakat kita,"ucap Mujib.