Menu

Jelang Pilpres 2024, Priyo: Sudahi Cebong, Kadrun dan Buzzer

Amastya 3 Aug 2022, 10:24
Priyo sebut agar fenomena cebong, kadrun dan buzzer tidak terulang lagi di Pilpres 2024 /Jawapos
Priyo sebut agar fenomena cebong, kadrun dan buzzer tidak terulang lagi di Pilpres 2024 /Jawapos

Selanjutnya, Priyo menyetujui mengenai politik identitas yang dianggapnya lumrah dalam politik dan demokrasi. Ia mengatakan, identitas merupakan trademark dan ciri khas perjuangan suatu kelompok politik dan itu diperbolehkan.

"Sejarah perpolitikan kita (Pemilu 1955) bahkan pernah mengalami ragam politik identitas yang sangat berwarna,” ujarnya.

Pada Pemilu 1955 politik identitas seperti nasionalis, komunis, agamis (partai Islam, Kristen, Katolik) tampil dengan elegan. Namun, Priyo mengatakan justru itulah yang membuat Pemilu pada masa itu menjadi pemilu yang paling orisinil dan demokratis.

"Kuncinya ternyata para tokoh politik zaman itu berdinamika dalam tradisi dan koridor moralitas politik yang wisdom,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, orasi Surya Paloh adalah orasi pencerahan bangsa. Dia mengajak dan menunggu pikiran-pikiran dari tokoh-tokoh bangsa seperti Presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla (JK), Try Sutrisno.

Dia juga mengharapkan, pikiran dari para ketua umum partai politik ternama seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, AHY, Ahmad Syaikhu, Zulkifli Hasan, maupun Suharso Monoarfa.

Halaman: 123Lihat Semua