Gandeng UNRI dan IPB, BRGM Launching Program Kedai Kopi Riau dan Matching Fund Kedaireka Kemenristekdikti RI
"Kegiatan ini salah satu program maching fund Kedaireka 2022, harapanya mahasiswa kita tidak hanya trampil dalam keilmuan di kampus saja tapi dapat mengimplentasikan ilmu dengan berkerja nyata lapangan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKL). Tahun lalu kita juga ikut disini dan tahun sekarang IPB kembali dipercaya ikut dalam program BRGM,"ujar Erika.
Sementara itu Alin Setiawan sebagai ketua program kemahasiwaan IPB menyebutkan dalam mendukung BRGM ini pihaknya akan melakukan program desa peduli magrove dengan memperkuat ekonomi di desa-desa dengan fokus pengembangan produk unggulan Riau seperti nenas dan sagu.
"Sehingga mempunyai nilai tambah nantinya,"ujarnya.
Kemudian Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan Kerjasama dan Sistem Informasi UNRI, Saiful Bahri mengaku kegiatan ini sangat bagus bagi mahasiswa seperti halnya Kuliah Kerja Nyata (Kukerta). Tapi program ini lebih fokus pada bidang tertentu.
"Implentasinya tidak hanya inisiasi tapi hasil penelitian dosen juga bisa diimplementasikan dilapangan. Dan kegiatan eksperimen ini juga memberikan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan kegiatan dari kementrian yang selama ini perkuliahan praktis tapi sekarang nuansa baru sehingga banyak yang bisa digali secara individual oleh mahasiswa,"terangnya.
Sementara itu, Sigit Sutisno, kepala pusat studi bencana UNRI mengatakan kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa akan lebih fokus pada penyelematan gambut. "Kalau IPB di Hilir kita di Hulu. Karena Gambut 65 persen ada di Riau maka dari itu bagaimana tidak menimbulkan bencana alam, seperti kebakaran dan lain-lain. Tapi intinya penceganya yakni bagaimana gambut tidak berasap. Seperti yang kita lakukan di Inhil mengatur air bersama masyarakat dan stacholder dalam rangka menjaga kebasahan gambut,"tutupnya.