Menu

Cerita Kebangkitan PKI di Blitar Selatan

Azhar 27 Sep 2022, 08:32
Penangkapan orang-orang PKI. Sumber: BBC
Penangkapan orang-orang PKI. Sumber: BBC

RIAU24.COM - Sejarah mencatat, PKI memilih kawasan Blitar Selatan, Jawa Timur untuk bangkit setelah peristiwa 30 September 1965 atau G30S.

Di Blitar Selatan, para kader yang berhasil lolos menyiapkan taktik perjuangan bersenjata (Perjuta) dikutip dari sindonews.com.

Alasan memilih Blitar Selatan karena kawasan ini merupakan pegunungan tandus. Tanahnya mirip pegunungan seribu di sebelah selatan Solo dan Yogyakarta.

Di Blitar bagian selatan juga terhitung merupakan lahan baru dari bekas hutan jati. Sehingga tak terlalu menjadi perhatian publik.

Kehidupan penduduk Blitar Selatan juga terbilang sangat mengenaskan. Sehari-hari mereka makan tiwul yang dikonsumsi dua kali sehari.

Nasi hanya diperuntukkan anak-anak di bawah usia 5 tahun. Alhasil, kemiskinan membuat pakaian yang dikenakan penduduk selalu terlihat lusuh dan tak pernah ganti.

Begitu juga dengan pendidikan anak-anak Blitar Selatan. Rata-rata hanya mengenyam sekolah sampai kelas IV SD.

Lantaran mengalami kondisi seperti itu, kedatangan para pimpinan PKI di Blitar Selatan pada akhir 1967 disambut bak tokoh politisi agung.

Beruntung, upaya PKI untuk bangkit kembali di Blitar Selatan tidak berumur panjang.

Penduduk yang awalnya memihak PKI berbalik arah, tidak lagi bersimpatik karena aksi perampokan yang dilakukan kader PKI pada warga tempatan.

Penduduk Blitar Selatan berbalik mendukung operasi militer yang digelar rezim Soeharto. Kegagalan kebangkitan PKI juga dipercepat dengan penghianatan yang dilakukan kader setelah tertangkap.

Pada tahun 1968, proyek PKI di Blitar Selatan praktis hancur lebur. Dalam sebuah serangan, pimpinan PKI Oloan Hutapea dan Surachman tewas. Semua tokoh PKI yang lain, termasuk Rewang, ditangkap.