Menu

Cerita Letjen Suprapto, Bapak yang dikenal Luas Sebagai Pria Penyayang Keluarga

Azhar 28 Sep 2022, 08:15
Letjen Suprapto. Sumber: YouTube
Letjen Suprapto. Sumber: YouTube

RIAU24.COM - Letnan Jendral (Anumerta) Suprapto merupakan salah satu militer pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30SPKI) tahun 1965.

Berbicara mengenai Letjen Suprapto, selain loyal dengan negara dia juga dikenal sebagai sosok penyayang keluarga dikutip dari okezone.com.

Tak hanya itu, semasa hidupnya Suprapto sangat dekat dengan keluarganya. Sayang, tugasnya di militer membuatnya sangat sibuk.

Jarang ada kesempatan untuk bisa berkumpul dengan keluarganya. Tak hanya itu, Suprapto juga merupakan sosok suami dan ayah yang sangat dihormati.

Anak-anaknya sangat patuh dan segan padanya dan akan selalu menuruti kata-katanya tanpa harus dimarahi.

Jika ada kesempatan untuk berkumpul dengan istri dan anak-anaknya, Suprapto mengajak mereka bercanda dan berdiskusi mengenai banyak hal.

Saat itulah Suprapto menasihati anak-anaknya, dan memberi bekal untuk menghadapi masa depan. Suprapto juga memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk bertanya tentang apa saja.

Kepada istri dan anak-anaknya, Suprapto sering berkata bahwa mereka harus selalu percaya kepada Tuhan.

Karena Tuhan itu adil adanya. Kalau mereka mohon pertolongan kepada-Nya, tentu Tuhan akan memberikan pertolongan kepada mereka semua.

Untuk diketahui, Suprapto lahir pada 20 Juni 1920 di Purwokerto.

Pendidikan militemya dimulai pada Akademi Militer Kerajaan di Bandung, namun sempat terputus karena mendaratnya tentara Jepang di Indonesia.

Dalam masa pendudukan Jepang Suprapto mengikuti latihan-latihan yang disediakan untuk para pemuda.

Dimasa muda, dia juga mengikuti kursus pada Pusat Latihan Pemuda dan kemudian bekerja pada Kantor Pendidikan Masyarakat.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Suprapto aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap ia kemudian memasuki Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto.

Serta ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.

Ketika melakukan dinas kemiliteran, Suprapto pemah menjabat sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang; sebagai staf Angkatan Darat di Jakarta.

Serta menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera di Medan dan sebagai Deputi 11 Menteri/Panglima Angkatan Darat, Jakarta.