Menu

Dilarang FIFA, Kenali Bahaya Gas Air Mata Bagi Kesehatan

Zuratul 3 Oct 2022, 11:51
Ilustrasi (Foto: Twitter)
Ilustrasi (Foto: Twitter)

RIAU24.COM -Pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam berakhir ricuh. Supporter Aremania masuk ke lapangan hingga mengejar para pemain. Alhasil, petugas keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk meredam aksi.

Namun sebenarnya ada aturan tersendiri bagi petugas di lapangan yang dikeluarkan oleh FIFA. Pihaknya tidak memperbolehkan dan mengizinkan petugas untuk mengendalikan kerusuhan menggunakan gas air mata. Hal tersebut sesuai yang tertuang dalam FIFA stadium safety and security regulation.

Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan gas air mata. Akan tetapi, masih banyak yang belum memahami bagaimana bahaya gas air mata bagi tubuh apabila terkena. 

Lantas apa saja bahaya gas air mata bagi tubuh yang dilarang FIFA digunakan di lapangan?

Bahaya Gas Air Mata 

Melansir dari Alodokter, gas air mata biasanya digunakan untuk membubarkan massa atau mengendalikan kerusuhan. Terlebih saat terjadi demonstrasi yang tidak terkendali. Gas air mata sendiri memiliki kandungan dari beragam bahan kimia. Di antaranya seperti chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS).

Sehingga terkena paparan bahan kimia dari gas air mata tersebut secara langsung mampu menyebabkan sejumlah keluhan. Pertama yakni bisa menyebabkan iritasi pada mata dengan gejala seperti mata merah, gatal, panas dan penglihatan kabur.

Selain itu, gas air mata juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. Biasanya akan muncul gejala seperti rasa terbakar dan gatal pada hidung, batuk, sulit bernapas, mual dan muntah. Bahaya gas air mata yang ketiga adalah mampu menyebabkan iritasi pada kulit. Seseorang yang terkena gas air mata secara langsung bisa mengalami ruam pada kulit dan muncul rasa gatal.

Bahaya Gas Air Mata Lainnya

Pada kebanyakan kasus, biasanya orang-orang yang terpapar gas air mata tidak mengalami efek jangka panjang yang serius. Komplikasi kesehatan akibat dari gas air mata pun jarang terjadi. Akan tetapi, bahaya gas air mata tidak boleh disepelekan begitu saja.

Bahaya gas air mata lainnya yang bisa dirasakan adalah peningkatan denyut jantung atau tekanan darah. Bagi seseorang yang memiliki penyakit jantung, hal ini mampu meningkatkan risiko terjadi serangan jantung. Efek ini pun akan lebih rentan terjadi jika terkena paparan gas air mata dosis tinggi dan dalam waktu lama di area tertutup.

Dalam beberapa kasus, terkena paparan gas air mata yang berulang atau berkepanjangan mampu menyebabkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Selain itu, bahaya gas air mata juga akan mengintai anak-anak dan penderita gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Mereka akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala yang parah dan komplikasi saat terkena paparan gas air mata. Mulai dari kebutaan, gagal napas hingga kematian.

Cara Mengatasi Gas Air Mata 

Sehingga penting bagi kalian untuk mengetahui cara mengatasi paparan gas air mata bila tidak sengaja terkena. Tujuannya adalah agar efek yang dialami tidak memburuk. Kalian juga sebaiknya usahakan tetap tenang dan jangan panik. Setelah itu, bisa melakukan beberapa langkah atau cara mengatasi paparan gas air mata berikut ini.

1. Tutup Hidung, Mata & Mulut

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah segera menutup rapat hidung, mata dan mulut untuk meminimalisir gas air mata terhirup. Kalian bisa menggunakan masker atau kacamata jika membawanya.

Setelahnya, segera lari ke tempat aman yang jauh dari lokasi penembakan gas air mata. Jika memungkinkan bisa mencari tempat yang tinggi. Apabila mengalami sesak napas, jangan ragu meminta pertolongan pertama kepada petugas kesehatan yang bertugas.

2. Basuh Tubuh yang Terpapar

Basuh bagian-bagian tubuh yang terkena paparan gas air mata dengan air bersih dan sabun dengan segera setelah berhasil menjauh dari lokasi tembakan. Langkah ini mampu melindungi kalian dan orang sekitar dari kontaminasi gas air mata yang menempel di tubuh dan baju.

Apabila gas air mata mengenai mata, basuh dengan air bersih selama 10-15 menit. Perlu diingat, hindari menggosok area mata agar tidak semakin perih. Jika mengenakan lensa kontak, segera lepas dan jangan menggunakannya lagi. Jika terkena kacamata, bersihkan kacamata dengan air sebelum nantinya digunakan kembali.

3. Ganti Pakaian yang Terpapar

Pakaian yang terpapar gas air mata harus segera dilepas dan diganti. Khusus pakaian yang harus melewati kepala saat hendak melepaskan, dianjurkan untuk mengguntingnya.

Pisahkan pakaian yang terkontaminasi saat mencucinya. Namun jika terkontaminasi gas air mata cukup parah, masukkan lah ke dalam plastik lalu buang ke tempat pembuangan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

4. Bersihkan Diri dengan Mandi

Kemudian, kalian bisa segera mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa gas air mata yang mungkin masih ada di kulit. Bilas seluruh bagian tubuh dari kepala hingga kaki menggunakan air mengalir dan sabun. Hindari mandi dengan cara berendam. Hal ini untuk menghindari kontaminasi lanjutan dari gas air mata yang sudah bercampur dengan air dalam bathub.

(***)